Loading...
Kelas 11Rangkuman MateriSejarah Kelas 11Semester 1SMA/K

Aceh Versus Portugis dan VOC

Aceh versus portugis dan voc

Aceh Versus Portugis dan VOC

Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.

Pada kesempatan lalu Admin telah membagikan Rangkuman Materi Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 1 : Antara Kolonialisme dan Imperialisme.

Pada kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru nih.

Yaitu rangkuman materi Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 2 : Antara Kolonialisme dan Imperialisme

Karena materi ini sangat panjang, maka Admin membagi menjadi beberapa sub-bab.

Sub-bab nya hanya ada 2 saja, namun sangat panjang dalam isi setiap sub-bab.

Karena sub-bab pertama ini masih panjang, maka Admin bagi kembali menjadi beberapa bagian.

Nah bagian pertama ini tentang : Aceh Versus Portugis dan VOC.

Yuk mari disimak!

 

Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 2

Perang Melawan Hegemoni dan Keserakahan Kongsi Dagang

 

Aceh Versus Portugis dan VOC

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511 banyak para pedagang Islam yang mengalihkan kegiatan perdagangannya dari Malaka ke Aceh sehingga mendorong Aceh berkembang menjadi bandar dan pusat perdagangan.

Kerajaan Aceh muncul sebagai kekuatan baru, yang berhasil menguasai daerah perdagangan seperti di pantai timur Sumatera sebelah utara bahkan kemudian mampu mengendalikan pusat-pusat perdagangan di pantai barat Sumatera.

Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Ri’ayat al-Kahar (1537-1568) terkenal sebagai tokoh yang meng-aceh-kan kawasan pantai barat Sumatera.

Pedagang-pedagang asing seperti dari Perancis, Inggris, Belanda kalau ingin berdagang di wilayah pantai barat Sumatera dan tempattempat lain yang menjadi daerah kekuasaan Aceh harus minta izin kepada Aceh.

Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini dipandang oleh Portugis sebagai ancaman dan berupaya untuk menghancurkan Aceh.

Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh dan tahun berikutnya melancarkan serangan juga ke Aceh namun mengalami kegagalan.

Portugis terus mencari cara untuk melemahkan posisi Aceh sebagai pusat perdagangan dengan cara mengganggu kapal-kapal dagang Aceh dimanapun berada.

Aceh tidak tinggal diam dan menyiapkan beberapa langkah untuk melakukan perlawanan dengan cara:

  • melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit
  • mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari Turki pada tahun 1567
  • mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara

Kemudian Aceh segera melancarkan serangan terhadap Portugis di Malaka, Portugis bertahan mati-matian di Benteng Formosa dengan mengeluarkan seluruh kekuatannya sehingga serangan Aceh ini dapat digagalkan.

Sebagai tindakan balasan pada tahun 1569 Portugis balik menyerang Aceh, tetapi serangan Portugis di Aceh ini juga dapat digagalkan oleh pasukan Aceh.

Disisi lain Belanda juga ingin mendapatkan keuntungan dengan berdagang di pantai barat Sumatera, bahkan kalau perlu dapat melakukan monopoli.

Terkait dengan ini para pedagang Belanda melalui Pangeran Maurits pernah berkirim surat kepada Raja Aceh, Alauddin tertanggal 23 Agustus 1601 yang isinya berupa sanjungan dan pujian kepada Sultan Alauddin dan rakyat Aceh serta menjelek-jelekan Portugis.

Surat itu kemudian ditutup dengan kalimat: “ Mencium tangan Yang Mulia, dari hamba, Maurits de Nassau”

Pada waktu utusan Pangeran Maurits itu menyerahkan surat tersebut juga disertai dengan sejumlah hadiah dan hantaran (Uka Tjandrasasmita, “Persaingan di Pantai Barat Sumatera: dalam buku Indonesia dalam Arus Sejarah, 2012).

Saat itu ultan Aceh yang kebetulan sedang bermusuhan dengan Portugis, dapat menerima kehadiran para pedagang Belanda.

Bahkan pada tahun 1607 Aceh memberikan izin kepada VOC untuk membuka loji di Tiku di pantai Barat Sumatera.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639), semangat juang mempertahankan tanah air dan mengusir penjajahan asing semakin meningkat.

Pada masa pemerintahan Iskandar Muda ini mulai memutuskan hubungan dan menolak kehadiran VOC.

Dalam rangka melawan Portugis di Malaka, Sultan Iskandar Muda berusaha untuk melipatgandakan kekuatan pasukannya.

Setelah mempersiapkan pasukannya, pada tahun 1629 Iskandar Muda melancarkan serangan ke Malaka.

Namun, serangan Aceh kali ini juga belum berhasil mengusir Portugis dari Malaka.

Hubungan Aceh dan Portugis semakin memburuk. Bentrokan-bentrokan antara kedua belah pihak masih sering terjadi, tetapi Portugis tetap tidak berhasil menguasai Aceh dan begitu juga Aceh tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka.

Portugis dapat diusir dari Malaka oleh VOC pada tahun 1641, setelah VOC bersekutu dengan Kesultanan Johor.

 

Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:

 

Latihan Soal Aceh Versus Portugis dan VOC

 

Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang Aceh Versus Portugis dan VOC.

Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.

Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.

Baca Juga: Maluku Angkat Senjata

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Maaf Dilarang Copas Ya :)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x