Loading...
Kelas 7 Kurikulum MerdekaKurikulum MerdekaPPKN Kelas 7 Kurikulum MerdekaSMP Kurikulum Merdeka

Rangkuman Materi PPKN Kelas 7 Bab 1 Kurikulum Merdeka

PPKN Kelas 7 Bab 1 Kurikulum Merdeka

PPKN Kelas 7 Bab 1 Kurikulum Merdeka

Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.

Pada kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru nih untuk Kurikulum Merdeka terbaru.

Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PPKN Kelas 7 Bab 1 : Sejarah Kelahiran Pancasila.

Yuk mari disimak!

KURIKULUM MERDEKA

Rangkuman PPKN Kelas 7 Bab 1

Sejarah Kelahiran Pancasila

 

Latar Sejarah Kelahiran Pancasila

Sejak zaman dahulu, nilai-nilai Pancasila sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari negara Indonesia.

Oleh karena itu sebelum mempelajari sejarah kelahiran Pancasila, kita harus memahami kehidupan bangsa Indonesia di masa lampau.

Kehidupan bangsa Indonesia di masa lampau dapat dibagi menjadi:

  • masa sejarah awal
  • zaman kerajaan Nusantara
  • zaman penjajahan
  • zaman kebangkitan nasional

Mari kita bahas satu per satu.

 

Masa Sejarah Awal

Di masa pra aksara sebelum abad ke-3 Masehi, nilai Ketuhanan saat itu antara lain terlihat pada sarana upacara keagamaan, seperti nekara atau gong perunggu yang ditemukan di banyak tempat, mulai dari Sumatra hingga Alor, Nusa Tenggara Timur.

Nilai Kemanusiaan dan Persatuan terlihat dari lukisan gua, seperti di Wamena Papua, di Leang-leang Sulawesi Selatan, hingga di pedalaman Kalimantan.

Nilai kemanusiaan juga terwujud dengan adanya patung-patung purba seperti di Lembah Bada, Sulawesi Tengah maupun di Gunung Dempo Sumatra Selatan dan semakin berkembang setelah ada prasasti batu bertulis.

Di sekitar abad ke-5, berdiri kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, kerajaan Kutai di Kalimantan Timur disusul kerajaan Kalinga di Jawa Tengah dan meninggalkan prasasti batu bertulis dimana menunjukkan ketenteraman yang menjadi penanda nilai persatuan, hingga kerakyatan dan keadilan sosial

 

Masa Kerajaan Nusantara

Kemakmuran bangsa Indonesia makin meningkat di akhir abad ke-7.

Di Sumatra muncul kerajaan besar Sriwijaya, disusul oleh Wangsa Sanjaya dan Syailendra di Jawa.

Kerajaan kembar itu membangun Candi Borobudur sebagai candi umat Buddha terbesar di dunia, serta Candi Prambanan sebagai candi umat Hindu.

Candi-candi itu menunjukkan adanya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, hingga keadilan sosial yang kuat.

Setelah itu hadir kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Demak, hingga Ternate.

Agama Islam dan Bahasa Melayu berkembang ke seluruh Nusantara.

Budayawan WS Rendra (1935-2009) menyebut zaman Demak sebagai “zaman renaisans” atau kebangkitan Nusantara.

Di masa kerajaan-kerajaan Nusantara yang makmur tersebut nilai ketuhanan dan keadilan sosial sangat menonjol diikuti perkembangan nilai kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan.

 

Masa Penjajahan

Makmurnya negeri ini mengundang orang asing datang untuk berdagang, lama-lama menjajah.

Hal itu dilakukan oleh bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, dan akhirnya Belanda yang menjajah selama sekitar 350 tahun.

Terjadi banyak perlawanan di daerah, seperti:

  • Di Sumatra terjadi perlawanan oleh Sultan Iskandar Muda, Sultan Badaruddin, Si Singamaraja, Imam Bonjol dalam Perang Paderi (1803-1837) dan Cut Nya’ Dhien dalam Perang Aceh (1873-1904).
  • Di Jawa terjadi Perang Diponegoro (1825-1830).
  • Pattimura di Maluku
  • Jelantik di Bali
  • Pangeran Antasari di Kalimantan
  • Sultan Babullah di perairan Maluku dan Papua
  • Hang Tuah di Selat Malaka
  • Sultan Hasanuddin di Laut Sulawesi dan Laut Jawa

Perlawanan di daerah tersebut menunjukkan nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan nilai persatuan.

 

Masa Kebangkitan Nasional

Memasuki abad ke-20 muncullah gerakan politik.

Seperti:

  • Budi Utomo yang diprakarsai Wahidin Sudirohusodo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908
  • Sarekat Islam pimpinan Cokroaminoto
  • Muhammadiyah pimpinan K.H. Ahmad Dahlan
  • Nahdlatul Ulama pimpinan K.H. Hasyim Asy’ari
  • Indische Partij yang dibentuk oleh Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara

Setelah pulang dari pengasingannya, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa.

Perjuangan melalui karya sastra juga muncul seperti Abdul Muis, Marah Rusli dan para penulis Balai Pustaka.

Puncaknya adalah adanya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, saat para pemuda bersumpah untuk “bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa yang satu, yakni Indonesia.”

Ir. Soekarno pun mendirikan partai bernama Partai Nasional Indonesia.

Tahun 1942 Jepang datang dan menggantikan Belanda sebagai penjajah dan Indonesia terus berjuang melawan penjajahan tersebut.

Berjuang untuk merdeka berarti menegakkan nilai kemanusiaan dan persatuan.

 

Kelahiran Pancasila

Jepang yang saat itu tengah perang melawan pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II terdesak dan berusaha merangkul bangsa Indonesia agar terus mendukung Jepang.

Jepang membentuk lembaga yang dinamai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

Tugas lembaga ini adalah membuat rencana atau menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk menjadikan Indonesia merdeka.

BPUPK inilah lembaga yang menjadi tempat kelahiran Pancasila.

 

Merancang Dasar Negara

BPUPK didirikan pada tanggal 29 April 1945, dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat.

Jumlah anggotanya 69 orang terdiri dari berbagai suku bangsa di Indonesia, wakil suku keturunan asing, serta wakil Jepang.

Pada tanggal 28 Mei 1945, BPUPK diresmikan.

Kantornya di gedung Chuo Sangi-in yang sekarang menjadi Gedung Pancasila di Kementerian Luar Negeri, di Jakarta.

Sidang pertama BPUPK ini berlangsung dari 29 Mei sampai 1 Juni 1945.

Inti dari sidang tersebut adalah perumusan dasar negara.

Para tokoh nasional berpidato di kesempatan tersebut di antaranya adalah Muhammad Yamin yang berpidato pada tanggal 29 Mei, dan Supomo dua hari sesudahnya.

 

Hari Lahir Pancasila

Pada hari sidang terakhir BPUPK, Ir. Soekarno mengusulkan lima untuk menjadi dasar negara, yaitu:

  • kebangsaan Indonesia
  • internasionalisme atau perikemanusiaan
  • mufakat atau demokrasi
  • kesejahteraan sosial
  • Ketuhanan Yang Maha Esa

Soekarno juga mengusulkan nama Pancasila untuk dasar negara.

“Saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar inilah kita mendirikan negara Indonesia yang kekal dan abadi,” tegas Soekarno .

Pada tanggal 1 Juni 1945 itu, semua peserta sidang BPUPK sepakat dengan nama Pancasila.

Maka tanggal 1 Juni kemudian dijadikan sebagai Hari Lahir Pancasila.

 

Perumusan Pancasila

Sesuai namanya, isi Pancasila adalah lima hal yang masih akan dirumuskan kembali.

Tentang angka lima tersebut Ir. Soekarno menyebut bahwa angka lima memiliki banyak simbolik.

Seperti:

  • jumlah jari ada lima
  • panca indera lima
  • serta bagi umat Islam jumlah Rukun Islam juga lima

Didukung oleh salah seorang peserta sidang BPUPK yang menyampaikan Satria Wayang Pandawa juga berjumlah lima.

Kemudian, sembilan orang pun ditunjuk untuk merumuskan kata-kata yang menjadi isi Pancasila, yaitu:

  • Soekarno
  • Mohammad Hatta
  • Mohammad Yamin
  • Ahmad Subarjo
  • AA Maramis
  • Abdulkahar Muzakir
  • Agus Salim
  • Abikusno Cokrosuyoso
  • Abdul Wahid Hasyim

Karena jumlah anggotanya sembilan orang, maka panitia itu dinamakan Panitia Sembilan.

Soekarno ditunjuk menjadi ketua dan Hatta sebagai wakilnya.

anggota panitia sembilan

 

Pada bulan Juni tersebut anggota saling berdiskusi, hingga mencapai rumusan akhirnya pada tanggal 22 Juni 1945.

 

Diskusi Perumusan

Perumusan Pancasila dilakukan melalui diskusi seru.

Wahid Hasyim dan beberapa anggota berpendapat bahwa negara Indonesia yang akan dibentuk harus berdasarkan agama.

Tanpa didasarkan agama, negara akan rusak karena mengabaikan nilai ketuhanan.

Sedangkan Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota lain mengingatkan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan keagamaan.

Karena Indonesia mayoritas Islam, maka kelompok penganut kebangsaan khawatir hal itu akan membuat umat lain merasa tidak nyaman.

Lalu disepakati Indonesia menjadi negara kebangsaan, bukan negara agama, dengan sila ketuhanan menjadi sila yang pertama.

 

Kesepakatan Piagam Jakarta

Musyawarah Panitia Sembilan pun dilanjutkan hingga malam tanggal 22 Juni 1945.

Usulan Ir. Soekarno dirubah urutannya, menjadi:

  • Ketuhanan dijadikan sila pertama.
  • Kemanusiaan tetap menjadi sila kedua.
  • Persatuan yang mencakup kebangsaan menjadi sila ketiga.
  • Kerakyatan yang mencakup musyawarah atau demokrasi menjadi sila keempat.
  • Keadilan atau kesejahteraan menjadi sila kelima.

Selanjutnya semua pun sepakat dengan rumusan Pancasila saat itu, yakni:

  • Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila itu dimasukkan ke dalam naskah mukadimah.

Yamin memberi nama naskah itu Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

 

Penetapan Pancasila

BPUPK mengadakan sidang kedua pada tanggal 10-14 Juli 1945, di Pejambon, Jakarta.

Isinya membahas tentang Rancangan Dasar hukum tertulis yang hasilnya akan dijadikan Undang-Undang Dasar negara Indonesia yang hendak didirikan.

Seluruh anggota BPUPK setuju naskah Piagam Jakarta yang telah disusun dijadikan sebagai bagian Pembukaan dari Dasar hukum tertulis tersebut dan rumusan Pancasila terdapat di dalam Pembukaan tersebut.

Karena tugasnya sudah berakhir, BPUPK pun dibubarkan.

 

Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan

Saat itu kekuatan Jepang mulai melemah terutama setelah Sekutu membom kota Hiroshima dengan bom atom pada tanggal 6 Agustus 1945.

Jepang tidak ingin terlihat lemah di mata Indonesia, kemudian Tanggal 8 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan Radjiman diterbangkan ke kota Saigon, Vietnam.

Saat itulah Jenderal Jepang seolah menjanjikan mendukung Indonesia merdeka.

Jenderal Jepang menyebut Indonesia boleh merdeka setelah tanggal 24 Agustus 1945.

Saat itu juga, disepakati membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai pengganti BPUPK.

Soekarno menjadi ketua PPKI dan Hatta ditunjuk sebagai wakilnya.

PPKI pun mulai bersidang pada 16 Agustus 1945 di Jakarta untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia.

Tetapi para tokoh pemuda seperti Wikana dan Khairul Saleh mendesak agar Indonesia secepatnya merdeka.

Maka tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta atas nama seluruh rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

 

Penetapan Dasar Negara

Indonesia sudah merdeka, maka dasar negara yang sudah ada berupa Pancasila perlu ditetapkan.

Meski sudah disepakati pada sidang sebelumnya, banyak kalangan yang merasa rumusan sila Ketuhanan terlalu bernuansa Islami dan perlu diubah.

Setelah berdiskusi, mereka sepakat sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Persetujuan para tokoh Islam itu dipandang sebagai hadiah pada seluruh bangsa Indonesia.

Sehingga rumusan Pancasila berubah menjadi sama persis seperti isi Pancasila saat ini.

Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melakukan sidang, yang isinya:

  • menetapkan Pembukaan Dasar hukum tertulis negara, yang dimana rumusan Pancasila itu tercantum di dalam bagian pembukaan tersebut.
  • menetapkan Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
  • membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

 

Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:

 

Latihan Soal PPKN Kelas 7 Bab 1 Kurikulum Merdeka

 

Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PPKN Kelas 7 Bab 1 Kurikulum Merdeka.

Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.

Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.

Baca Juga: Rangkuman Materi PPKN Kelas 7 Bab 2 Kurikulum Merdeka

4.2 20 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

14 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
NO NAME

GAK ADA MANFAATNYA ,,GA DPT PAHALANYA.,, GA BS DICOPAS..PERCUMA

Subhnnn

keren minn

Denz

Pedaas

Subhnnn

Bermanfaat, memudahkan untuk bljrr👍🏻

Arkan

Terimakasih kak, bantu banget saat belajar pts dan ulangan

qisya

kren

Zahrah

Gag bisa copy padahal butuh banget besok ujian dan gag bisa belajar deh????????????

Pelajar Ronin

Buat belajar besok ditulis bukan di copy paste 😂

Denz

Maaf, kak admin saya izin bertanya. Untuk link latihan soal ppkn tidak bisa dibuka, apa karena soalnya belum disiapkan? Kalo iya saya maklumi karena kak admin mungkin sedang banyak kegiatan DLL

Denz

Gapapa min, tetap semangat ya ????

apriantiparamma9@gmail.com

DSHSHS

Pelajar Ronin

Makasih kepada admin yang telah merangkum pelajaran ini, dari lubuk hati saya semoga bisa menjadi berkah ilmu nya

error: Maaf Dilarang Copas Ya :)
14
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x