Daftar Isi
PAI Kelas 12 Bab 3 Kurikulum Merdeka
Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.
Pada kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 2 : Indahnya Kehidupan Bermakna.
Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 3 : Munafik dan Keras Hati Tak Akan Pernah Maju.
Yuk mari disimak!
KURIKULUM MERDEKA
Rangkuman PAI Kelas 12 Bab 3
Munafik dan Keras Hati Tak Akan Pernah Maju
Munafik
Munafik adalah salah satu akhlak tercela (akhlak madzmumah).
Ibnu Katsir dalam kitabnya ketika menafsirkan Q.S. al- Baqarah/2: 8-9 bahwa orang munafik perilakunya menipu, menipu Allah Swt dan orang-orang yang beriman.
Munafik merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah Swt, sesuai dengan firman-Nya dalam surat al-Baqarah ayat 8 berikut ini:
yang artinya:
“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman”.
Rasulullah Saw telah memberikan tiga ciri orang munafik, yakni sebagai berikut:
yang artinya:
“Rasulullah Saw. Bersabda,” Tanda orang munaik tiga: apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji mengingkari, dan bila dipercaya mengkhianati.” (H.R. Bukhori Muslim)
Dari hadis tersebut sudah sangat jelas, tiga ciri tersebut adalah:
- Berbohong dalam berucap
- Mengingkari janji
- Pengkhianat
Sedangkan menurut para ulama ada beberapa karakteristik orang munafik di dalam Al-ur’an antara lain:
- Pembohong
- Menjadikan sumpah kebohongannya sebagi tameng
- Menghalangi jalan Allah Swt
- Jelek amal
- Jelek hati
- Tampilan menarik tapi rusak batinnya
- Manis perkataan tapi buruk hatinya
- Buruk sangka/Su’uzhan
- Berpaling dan sombong
- Melarang orang lain berinfak
- Bermaksud mengusir orang mukmim dan merasa lebih kuat
Nah apabila kita bertemu orang munafik, maka yang harus kita lakukan adalah:
- Jangan diikuti dan jangan hiraukan gangguannya serta bertawakallah pada Allah
- Harus tabayun/mencari kebenaran jika dapat berita dari orang munafik
- Jangan berteman dengan orang munafik jika mereka mengejek dan mencela al-qur’an
- Selalu bersikap hati-hati dan waspada tehadap orang munafik
- Tegas dan bersikap keras terhadap orang munafik
Keras Hati
Kondisi hati manusia itu selalu berubah-ubah, kadang hati bisa sehat, kadang juga bisa sakit, kadang bisa menjadi lunak dan juga terkadang menjadi keras layaknya batu.
Hal ini telah Allah Swt firmankan dalam Q.S. al-Baqarah ayat 74.
Karena perubahan hati manusia tersebut, Ibnu Qayyim al-Jauzi mengatakan bahwa hati itu mempunyai dua ciri yaitu hidup atau mati.
Atas dasar ini hati terbagi kepada tiga jenis yaitu:
- hati yang sehat (qalbun saliim)
- hati yang mati (mayyit al-qalb)
- hati yang sakit (maridh al-qalb)
Qalbun salim adalah kalbu yang berilmu (mengetahui) bahwa Allah itu adalah kebenaran, hari kiamat itu pasti tiba tanpa keraguan, dan Allah akan membangkitkan siapa saja yang ada di dalam kuburan.
Mayyit al-qalb adalah hati yang mati tidak ada kehidupan didalamnya, tidak mengenal Tuhannya, tidak menyembah-Nya tidak melaksanakan perintah-Nya, tidak mencintai-Nya, dan tidak ridha kepada-Nya.
Maridh al-qalb adalah hati yang hidup tetapi mempunyai penyakit, di dalamnya terdapat kecintaan kepada Allah Swt, keimanan, keikhlasan dan tawakkal kepadaNya namun didalamnya juga terdapat kecintaan kepada nafsu, keinginan dan usaha untuk mendapatkannya, rasa dengki, takabur, bangga diri, kecintaan berkuasa itulah materi yang dapat membinasakannya.
Nah dari sini kita bisa pahami bahwa keras hati merupakan salah satu dari hati yang mati.
Menurut kamus bahasa Arab keras hati sama dengan qaswah al-qalb artinya kekerasan hati, atau kebengisan.
Adapun tanda-tanda mengerasnya hati yaitu:
- Bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, serta meremehkan kemaksiatan.
- Tidak terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat Al-ur’an yang dibacakan.
- Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allâh Swt.
- Tidak mengenal atau tidak membedakan perbuatan ma’ruf dan munkar.
Lalu kenapa sih bisa sampai mengerasnya hati tersebut?
Ada beberapa alasan mengapa terjadinya keras hati, yaitu:
- Kemusyrikan, kekufuran dan kemunaikan.
- Melanggar perjanjian yang dibuat kepada Allâh Swt.
- Tertawa berlebihan.
- Banyak berbicara dan banyak makan.
- Banyak melakukan dosa.
- Lalai dari ketaatan.
Apabila kita telah menemukan “gejala” kerasnya hati dalam diri kita (audzubillah) segeralah lakukan hal ini sebagai obat dari hati yang keras tersebut:
- Beriman kepada Allâh Swt dan selalu meningkatkan keimanan.
- Banyak mengingat Allâh (zikir) dan membaca Al-Qur’ân
- Belajar ilmu agama
- Berlindung kepada Allâh dari hati yang tidak khusyu dengan doa
- Berbuat baik terhadap anak yatim dan orang miskin
- Banyak mengingat kematian dan berziarah kubur
- Menghadiri majlis taklim dan majlis nasihat
- Menjauhi sebab-sebab terjadinya itnah dan dosa
- Makan makanan yang halal
- Shalat malam
- Beribadah dan mendekatkan diri kepada Allâh
- Berteman dengan orang-orang yang soleh
Keras Kepala
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keras kepala berarti individu yang tidak mau menuruti nasehat orang lain.
Ditinjau dari ilmu psikologi, keras kepala adalah sikap seseorangyang selalu menolak mengubah pendiriannnya dan tidak mau berubah, dan orang lain tidak bisa memaksa dirinya.
Alasan seseorang menjadi mengedepankan perilaku keras kepala adalah:
- karena sifatnya yang mudah tersinggung dan mudah marah kepada orang yang berbeda pemikiran dengannya.
- karena ada keinginan tujuan tertentu seperti hadiah atau reward jika dia patuh pada aturan.
- ada juga yang keras kepala kepada pihak tertentu, kemungkinan besar sebagai bentuk balas dendam sebagai bentuk pasif-agresif.
Ciri-ciri orang yang keras kepala adalah:
- Memiliki ide atau rencana yang harus diwujudkan, sekalipun ide atau rencana tersebut salah.
- Bersikeras melakukan suatu hal, meskipun orang lain tidak ingin melakukannya.
- Jika ada ide orang lain yang berbeda, dia menuduh ide itu buruk dan tidak berhasil.
Cara mengurangi sikap keras kepala yaitu:
- Mendengarkan pendapat orang lain, meski berbeda pandangan.
- Terbuka dengan segala kemungkinan.
- Mengakui kesalahan.
- Menyesuaikan dengan keadaan.
Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:
Latihan Soal PAI Kelas 12 Bab 3 Kurikulum Merdeka
Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 3 Kurikulum Merdeka.
Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.
Baca Juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 4 Kurikulum Merdeka