Daftar Isi
PAI Kelas 8 Bab 10 Kurikulum Merdeka
Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.
Pada kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan Rangkuman Materi PAI Kelas 8 Bab 9 : Menjadi Pribadi yang Dapat Dipercaya serta Terhindar dari Riba dalam Jual Beli dan Hutang Piutang.
Nah pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 8 Bab 10 : Meneladani Inspirasi dan Kontribusi Ilmuwan Muslim Pada Masa Bani Abbasiyah untuk Kemanusiaan dan Peradaban
Yuk mari disimak!
KURIKULUM MERDEKA
Rangkuman Materi PAI Kelas 8 Bab 10
Meneladani Inspirasi dan Kontribusi Ilmuwan Muslim Pada Masa Bani Abbasiyah untuk Kemanusiaan dan Peradaban
Lahirnya Ilmuwan dan Tumbuhnya Ilmu pengetahuan
Pada bab 5 kita telah mempelajari tentang bayt al-ḥikmah dimana menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan.
Nah disini kita akan membahas kembali lebih jauh tentang ilmu-ilmu yang berkembang pada masa Bani Abbasiyah.
Seperti Ilmu Pengetahuan Umum dan Ilmu Pengetahuan Agama.
Pada ilmu pengetahuan umum ada beberapa ilmu yang dilahirkan, seperti:
- Kedokteran
- Filsafat
- Astronomi dan matematika
Untuk ilmu pengetahuan agama :
- Ilmu Kalam
- Ilmu Fikih
- Ilmu Tentang Akhlak
- Ilmu Hadis
- Ilmu Tafsir
Kita bahas satu per satu ya agar lebih jelas!
Ilmu Kedokteran pada masa Bani Abbasiyah
Pada masa Bani Abbasiyah melahirkan beberapa nama dokter terkenal dan berjasa di bidangnya, seperti:
- Ali ibn-Sahl Rabban al-Tabari (Ali al-Tabari)
- Abu-Bakr Muḥammad ibn- Zakariya al-Razi (Al-Razi)
- Ali ibn-al-Abbas Al-Majusi (Al- Majusi)
- Abu Ali al-Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina (Ibnu Sina / Avicenna)
Ali al-Tabari menciptakan kitab “Firdaus al- Ḥikmah” tentang sistem pengobatan, dimana menjadi peletak dasar ilmu kesehatan anak-anak dan bidang pertumbuhan anak.
Al-Razi menciptakan Kitab “al-Ḥāwi” tentang pengetahuan yang dimiliki orang Arab pada waktu itu tentang pengobatan Yunani, Persia dan Hindu dan menambahkan beberapa kontribusi baru.
Al-Majusi menciptakan kitab “Kāmil al- Ṣinā‛ah al- Ṭibb īyah”, semacam kamus istilah tentang sains dan praktik kedokteran dan beliau juga penemu konsepsi dasar dari sistem kapiler dan bukti bahwa dalam proses kelahiran, anak tidak keluar dengan sendirinya tetapi didorong oleh kontraksi otot rahim loh!
Ibnu sina menciptakan Kitāb “al-Syifā’” tentang ilmu pengobatan dan “al-Qānūn fi al-Ṭibb” tentang dasar-dasar ilmu kedokteran dan karyanya dijadikan sebagai teori dasar yang dipelajari oleh mahasiswa kedokteran di seluruh dunia.
Ilmu Filsafat pada masa Bani Abbasiyah
Kemudian kalau dalam Ilmu Filasafat, nama-nama tokoh terkenalnya yaitu:
- abu-Yūsuf Ya‛qub ibn-Ishaq al-Kindi (Al-Kindi)
- abu-Nasr Muhammad ibn- Muhammad ibn- Tarkhan al-Farabi (Al- Farabi)
- Abu Ali al-Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina (Ibnu Sina)
Al-Kindi menghasilkan 270 buku tentang berbagai bidang kajian, seperti filsafat, logika, ilmu hitung, musik, psikologi, politik, dll.
Al-Farabi menghasilkan 100 buku tentang berbagai bidang kajian tentang filsafat, bahasa, musik, politik, dll.
Ibnu Sina menghasilkan 240 buku tentang filsafat, kedokteran, astronomi, musik, dll.
Ilmu Astronomi dan Matematika pada masa Bani Abbasiyah
Nah berikut ini adalah Astronom dan Matematikawan Bani Abbasiyah yang ternama:
- Muḥammad ibn-Musa Al – Khwarizmi (al-Khawarizmi)
- Abu-Abdullah Muḥammad ibn-Jabir al-Battani (Al-Battani)
- abu-al-Rayhan Muḥammad ibn- Ahmad al-Biruni (Al-Biruni)
Al-Khawarizmi menciptakan Kitab “Ḥisāb al-Jabr w-al-Muqābalah”, dimana karyanya dijadikan sebagai buku teks matematika utama di universitas-universitas Eropa dan digunakan untuk memperkenalkan ilmu aljabar ke Eropa.
Al-Battani menciptakan kitab “al-Zīj”, beliau ini yang menemukan jumlah hari dalam setahun ada 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik loh!
Al-Biruni menciptakan Kitab “al Qānūn al- Mas‛ūdi fi al-Hay’ah w-al-Nujūm” dimana ini merupakan peletak dasar metode ilmiah modern yang meliputi meliputi bidang matematika, astronomi, geografi, geologi, kimia, dan sejarah.
Ilmu Kalam pada masa Bani Abbasiyah
Ilmu Kalam merupakan ilmu yang mempelajari tentang Tuhan beserta segala aspeknya.
Ilmu kalam juga sering disebut dengan ilmu akidah, ilmu tauhid dan ilmu Ushuluddin.
Pada masa Abbasiyah muncul aliran ilmu kalam yang memiliki pengaruh luas di dunia Islam sampai sekarang, yakni Asy’ariyah dan Maturidiyah.
Ilmu Fikih pada masa Bani Abbasiyah
Ilmu fikih adalah ilmu yang mengkaji hukum syariat Islam dari segi-segi formal peribadatan dan dalam berinteraksi sosial.
Pada masa Dinasti Abbasiyah dikenal empat ilmuwan fikih yang disebut sebagai imam mazhab.
Empat mazhab tersebut yakni:
- Hanafi, oleh Abu Hanifah
- Maliki, oleh Malik ibnu Anas
- Syafi’i, oleh Muḥammad ibn-Idris al-Syafi‛i
- Hambali, oleh Aḥmad ibn-Hanbal
Ilmu tentang Akhlak pada masa Bani Abbasiyah
Kajian akhlak membahas tentang perangai, tingkah laku, atau tabiat seperti kesederhanaan, keberanian, kebebasan, kecakapan, dan lain-lain yang dilakukan oleh manusia.
Ilmuwan yang memiliki perhatian di bidang akhlak pada saat itu di antaranya al-Māwardi, Miskawayh, dan al- Ghazāli.
Ilmu Hadis pada masa Bani Abbasiyah
Hadis adalah segala yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan.
Pada masa Abbasiyah, ada beberapa ilmuwan hadis yang mengumpulkan hadis-hadis Nabi Saw itu dalam bentuk kitab atau buku.
Pada masa Abbasiyah ada enam kitab hadis ternama yang berhasil disusun oleh para ilmuwan hadis.
Berikut ini adalah enam kitab hadis dan penyusunnya:
- Sahih al-Bukhari, oleh Muhammad ibn-lsmail al-Bukhari
- Sahih muslim, oleh Abu al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz Al-Qusyairi An-Naisaburi
- Sunan an-Nasa’i, oleh Abu Abdurrahman Ahmad bin Syuaib bin Ali bin Sinan bin Bahr al-Khurasani al-Nasa’i
- Sunan Abu Dawud, oleh Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy’as As-Sijistani
- Sunan at-Tirmizi, oleh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmizi
- Sunan Ibn Majah, oleh Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al Quzwaini
Ilmu Tafsir pada masa Bani Abbasiyah
Ilmu tafsir adalah ilmu yang dikembangkan untuk memahami isi kandungan al-Qur’an.
Salah satu ahli tafsir yang muncul pada masa Dinasti Abbasiyah adalah Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Galib al Amali at- Tabari (839 – 923 M).
Kitab tafsirnya berjudul Jamī’ al-Bayān fī Ta’wīl al-Qur’ān atau yang dikenal dengan tafsir aṭ-Ṭabari.
Seni dan Seniman Dinasti Abbasiyah
Pada bab 5 kita telah mempelajari banyak seni dan seniman yang lahir pada masa Bani Abbasiyah.
Seni-seni itu di antaranya adalah seni arsitektur, patung, lukis, industri, kaligrafi, musik, dll.
Dimana salah satunya adalah sastra.
Sastra yang terkenal yaitu hikayat “1001 malam”, dimana kisah didalamnya berkembang menjadi cerita populer yang bertahan sampai saat sekarang ini, seperti kisah tentang Aladdin dan Lampu Wasiat, Ali Baba, Sinbad si Pelaut, serta 40 Pencuri.
Hikayat “1001 Malam” berasal dari karya Persia kuno berjudul Hazār Afsāna (seribu cerita), kemudian diterjemahkan dan ditulis
ulang oleh al-Jahsyiyari pada masa kekhalifahan Harun al-Rasyid.
Al-Jahsyiyari juga memasukkan beberapa cerita tentang Khalifah Harun al-Rasyid dan penyair Abu Nawas di dalam buku yang ditulisnya.
Karya al-Jahsyiyari ini kemudian diberi judul Alf Laylah wa-Laylah.
Kontribusi Peradaban Islam untuk Kemanusiaan dan Peradaban Dunia
Berkat perkembangan ilmu pengetahuan agama, umat Islam dapat menjaga keyakinannya, menjalankan ibadah, dan bermuamalah sesuai dengan ajaran agama Islam, bukan hanya pada masa Bani Abbasiyah saja tapi hingga saat ini.
Selain itu penguasa Abbasiyah mengembangkan interaksi sosial yang egaliter, dimana menyebabkan munculnya pengakuan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, salah satunya hak dalam beragama.
Kemudian karena masa Bani Abbasiyah juga bangsa Eropa dapat mempelajari sistem pengetahuan dan sistem sosial di wilayah Bani Abbasiyah yang dirasa lebih mencerahkan dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Masa ini dikenal dengan istilah renaisance atau pembaharuan Eropa.
Kalau untuk skala dunia, tidak perlu diragukan dan ditanyakan kembali, semua perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah lah yang menciptakan era modern saat ini.
Jadi kontribusi Islam untuk dunia itu sangat luas dan menyeluruh, tanpa adanya Islam mungkin kita tidak akan bisa menikmati kemudahan-kemudahan seperti saat ini, termasuk kalian yang tidak bisa mengakses rangkuman di Portal Edukasi ini tanpa adanya angka biner yang diciptakan oleh al-Khawarizmi 😀
Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:
Latihan Soal PAI Kelas 8 Bab 10 Kurikulum Merdeka
Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PAI Kelas 8 Bab 10 Kurikulum Merdeka.
Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.
Baca Juga: Rangkuman Materi Seluruh Pelajaran
Mkasih bangettt