Daftar Isi
PAI Kelas 12 Bab 2 Kurikulum Merdeka
Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.
Pada kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 1 : Sabar Dalam Menghadapi Musibah Dan Ujian.
Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 2 : Indahnya Kehidupan Bermakna.
Yuk mari disimak!
KURIKULUM MERDEKA
Rangkuman PAI Kelas 12 Bab 2
Indahnya Kehidupan Bermakna
Hakikat Iman
Iman artinya keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan tanpa ada keraguan sedikitpun.
Iman dalam agama Islam artinya meyakini adanya wujud Allah Swt, para malaikatNya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari terjadinya kiamat serta qada’ dan qodar-Nya.
Seseorang tidak akan mencapai keimanan yang sempurna hingga ia melaksanakan dan mewujudkan keislamannya dengan perbuatan nyata dengan cara sempurna.
Karena itu Allah Swt menyebut Iman dan amal soleh secara beriringan di dalam Q.S. al-Anfal ayat 2-4 berikut ini:
yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang jika disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menakahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.” (Al-Anfal: 2-4)
Tentu saja ketika kita membahas tentang iman akan berkaitan dengan Rukun Iman yang enam, yaitu:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat-malaikat-Nya
- Iman kepada kitab-kitab-Nya
- Iman kepada rasul-rasul-Nya
- Iman kepada Qada dan Qadar
- Iman kepada hari akhir
Iman manusia itu bersifat dinamis yang artinya iman kita akan bertambah ketika kita selalau berada dalam amal kebaikan.
Begitupun sebaliknya iman kita akan berkurang ketika kita malas melakukan kebaikan, sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:
yang artinya:
“Tiga perkara yang apabila terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan merasakan manisnya Iman: Menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya melebihi dari selain keduanya, mencintai seseorang yang tidak dicintainya melainkan karena Allah, membenci dirinya kembali kepada kekufuran sebagaImana bencinya ia kembali dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhori Muslim).
Iman memiliki tiga kriteria sifat yaitu:
- Bersifat abstrak, tidak dapat diukur karena hanya Allah Swt yang mengetahui kadar keimanan seseorang.
- Bersifat fluktuatif, artinya naik turun, bertambah dan berkurang.
- Mempunyai tingkatan, artinya setiap orang berbeda-beda tingkat keimanannya.
Hakikat Islam
Kata Islam secara bahasa (etimologi) berasal dari kata aslam-yuslim-islam dengan arti yang semantik sebagai berikut:
- tunduk dan patuh
- berserah diri
- keselamatan
- kedamaian
- kemurnian
Sedangkan secara terminologi Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw dengan perantara malaikat Jibril, untuk seluruh umat manusia untuk keselamatan di dunia dan di akhirat dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Islam adalah agama yang telah sempurna dan telah menyempurnakan syariat-syariat sebelumnya, sesuai dengan firman-Nya:
yang artinya:
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah maka sungguh Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]
Selain itu terdapat juga firman-Nya yang lain:
yang artinya:
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]
Ketika kita membicarakan tentang Islam, tentu saja akan berkaitan dengan Rukun Islam yakni:
- Membaca dua kalimat syahadat
- Mendirikan salat lima waktu
- Menunaikan zakat
- Puasa ramadhan
- Haji ke Baitullah jika mampu
Hakikat Ihsan
Ihsan adalah isim masdar dari asal kata ahsan-yuhsin-ihsan yang mempunyai arti menjadikan sesuatu lebih baik/berbuat kebaikan.
Secara terminologi ihsan berarti kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah Swt. senantiasa hadir atau bersama manusia dimanapun berada.
Orang yang berbuat ihsan disebut muhsin, ini mengandung arti bahwa orang yang berbuat baik. setiap perbuatannya yang nampak merupakan sikap jiwa dan perilaku sesuai atau dilandaskan pada aqidah dan syariat Islam.
Berlandaskan hal tersebut akhlak dan Ihsan adalah dua pranata yang berada pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut akhlaqul karimah.
Ihsan terbagi menjadi dua macam:
- Ihsan dalam beribadah kepada Allah Swt.
- Ihsan kepada semua pemberian Allah Swt.
Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Setelah kita memahami setiap makna dari kata-kata tersebut, kita tahu bahwa apabila iman seseorang melemah Islamnya pun akan condong dan cenderung melemah, tentu pula dengan tindakannya, nah ini juga berlaku sebaliknya.
Allah Swt Maha Mengetahui segala hal, termasuk hal ini, sehingga Allah menggolongkan manusia menjadi tiga macam dalam firman-Nya sebagai berikut:
yang artinya:
”Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”. (Q.S. Fatir: 32)
Dari ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa manusia digolongkan menjadi tiga dalam mengamalkan ajaran Islam, yaitu:
- orang yang zalim kepada dirinya sendiri yaitu orang yang berlebihan dalam mengamalkan sebagian kewajiban, serta seringkali melakukan sesuatu hal yang terlarang.
- orang yang tak berlebihan yaitu orang yang melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan tetapi seringkali meninggalkan ibadah sunnah dan melakukan hal-hal yang dimakruhkan.
- orang yang selalu berlomba-lomba dalam kebaikan yaitu orang yang menjalankan kewajiban juga hal yang disunnahkan serta menjauhi hal yang haram dan yang dimakruhkan serta meninggalkan sesuatu yang dihukumi mubah.
Urgensi Iman, Islam dan Ihsan dalam Membentuk Karakter Manusia
Tentu saja Iman, Islam dan Ihsan akan membentuk karakter manusia menjadi pribadi yang luar biasa apabila kita mengamalkannya dengan baik dan benar.
Berikut ini adalah enam hal yang bisa kita lakukan agar dapat menggapai hal tersebut:
- Taubat (berjanji tidak mengulangi kesalahan dan maksiat)
- Wara’(menjauhkan diri dari dosa, maksiat, dan perkara syubhat atau yang remang-remang hukumnya)
- Zuhud (mengalihkan kesenangan duniawi kepada sesuatu yang lebih bermakna)
- Kanaah (rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah didapat dan tidak rakus)
- Sabar (menahan diri atau membatasi emosi serta mampu bertahan dalam situasi sulit tanpa mengeluh)
- Tawakal (berserah diri kepada Allah Swt)
Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:
Latihan Soal PAI Kelas 12 Bab 2 Kurikulum Merdeka
Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 2 Kurikulum Merdeka.
Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.
Baca Juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 3 Kurikulum Merdeka