Daftar Isi
Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka
Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.
Pada kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 5 : Membuka Gerbang Dunia.
Pada kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru nih untuk Kurikulum Merdeka terbaru.
Pada materi kali ini akan membahas tentang Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 6 : Sampaikan Melalui Surat.
Yuk mari disimak!
KURIKULUM MERDEKA
Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 6
Sampaikan Melalui Surat
Mengenal Surat Pribadi dan Surat Resmi
Surat secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
- Surat pribadi
- Surat resmi
Karena dibagi menjadi dua macam tentu saja struktur dan tujuannya pun berbeda ya!
Nah kita akan pelajari lebih jauh ya.
Surat Pribadi
Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis (surat-menyurat) yang dilakukan seseorang kepada orang lain sebagai pribadi bukan sebagai wakil atau urusan yang berkaitan dengan kelembagaan/kedinasan/resmi.
Unsur-unsur dalam surat pribadi:
- Titimangsa (tempat dan tanggal dibuatnya surat)
- Alamat tujuan surat
- Salam pembuka
- Pendahuluan
- Isi surat
- Penutup surat
- Salam akhir
- Nama dan tanda tangan pengirim
Ada beberapa tujuan seseorang menulis surat pribadi, seperti:
- mengungkapkan perasaan,
- menyampaikan ide,
- memohon bantuan,
- bertukar kabar,
- menceritakan pengalaman,
- mengucapkan terima kasih.
Penggunaan bahasa pada surat pribadi:
- Pilihan kata sapaan bersifat pribadi
- Bahasa surat pribadi tidak formal tapi santun
- Pilihan ragam bahasa tergantung pada siapa penerima surat
- Menggunakan sapaan
- Menggunakan kata ganti orang pertama untuk penerima dan kata ganti orang kedua untuk penerima
Contoh Surat Pribadi
Berikut ini adalah contoh dari surat pribadi:
Surat Resmi
Nama lain dari surat resmi adalah surat dinas.
Surat resmi adalah surat yang ditulis dalam situasi formal dan untuk kepentingan formal.
Surat resmi dapat dibuat oleh pribadi atau atas nama suatu lembaga pemerintahan, perusahaan, atau organisasi yang ditujukan kepada lembaga.
Struktur surat resmi:
- Kop Surat
- Nomor Surat
- Tanggal Surat
- Lampiran
- Perihal
- Alamat Surat
- Salam Pembuka
- Isi Surat
- Paragraf Penutup
- Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
- Nama dan tanda tangan penulis surat
Bahasa yang digunakan dalam surat resmi:
- Pilihan kata sapaan bersifat formal
- Bahasa ragam baku
Contoh Surat Resmi
Berikut ini adalah contoh dari surat resmi:
Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Resmi
Jadi kalau kita simpulkan perbedaan surat pribadi dan surat resemi adalah sebagai berikut:
Surat Pembaca
Surat pembaca termasuk dalam kategori surat pribadi ya!
Tujuannya memang untuk instansi tertentu tapi tujuan utamanya adalah untuk keperluan pribadi bukan untuk kelompok.
Inilah alasan mengapa surat pembaca termasuk ke dalam surat pribadi.
Contoh Surat Pembaca
Berikut ini adalah contoh dari surat pembaca:
Berkomunikasi Melalui Surat Dengan Santun
Baik surat pribadi maupun resmi tentunya harus tetap ditulis dalam bahasa yang santun.
Hal ini dapat kita lakukan dengan menyesuaikan gaya bahasa kita dengan penerima surat.
Jadi kalau surat tersebut untuk teman sebaya, yaa bisa lah pakai bahasa yang gaul selama masih sopan ya!
Tapi kalau surat tersebut untuk orang yang lebih tua apalagi lembaga, tentu saja kita harus menggunakan bahasa yang baku ya!
Tidak boleh ada unsur mengancam, menghina, merendahkan, memaksa atau apapun itu yang kurang enak dibaca oleh penerima surat ok?
Ragam sapaan
Salah satu norma berkomunikasi santun adalah menggunakan kata sapaan yang tepat.
Kata sapaan adalah kata untuk menyapa seseorang.
Ada empat jenis kata sapaan:
- Kata Sapaan yang Menunjukkan Hubungan Kerabat
- Kata Sapaan Berbentuk Kata Ganti
- Kata Sapaan yang Menunjukkan Rasa Hormat
- Kata Sapaan yang Diikuti Nama
Contoh kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat:
- Kakek
- Nenek
- Ibu
- Paman
- dll
Contoh kata sapaan berbentuk kata ganti:
- Saudara
- Engkau
- Anda
- Tuan
- Nyonya
- dll
Contoh kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat:
- Yang terhormat
- dll
Contoh kata sapaan yang diikuti nama:
- Bapak Dodo
- Ibu Juminten
- dll
Kata Ganti (Pronomina)
Selanjutnya kita akan bahas tentang kata ganti atau bisa disebut promina.
Pronomina atau kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada kata benda (nomina) lain.
Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yaitu:
- Pronomina Persona
- Pronomina Penunjuk
- Pronomina Penanya
Pronomina persona adalah pronomina yang mengacu kepada orang.
Pronomina persona ini dapat mengacu kepada diri sendiri, orang yang diajak bicara, atau orang yang dibicarakan.
Kepada diri sendiri: saya, aku, daku, ku-, -ku, kami, kita.
Kepada orang yang diajak bicara: engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu, kalian, kamu sekalian, Anda sekalian.
Kepada orang yang dibicarakan: ia, dia, beliau, -nya, mereka.
Pronomina penunjuk terdiri atas:
- pronominal penunjuk umum (ini, itu)
- penunjuk tempat (sini, situ, sana)
- penunjuk ihwal (begini, begitu)
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai penanda pertanyaan.
Biasanya, yang ditanyakan adalah orang (siapa), barang (apa), atau pilihan (mana).
Kata Baku dan Tidak Baku
Bentuk baku adalah ragam bahasa Indonesia yang dipakai untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu yaitu fungsi pemersatu, fungsi penanda kepribadian, fungsi penambah wibawa, dan fungsi sebagai kerangka acuan.
Bentuk baku dalam pemakaiannya ditandai dengan penggunaan pilihan kata yang cermat, tepat, efisien, serta sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang tata bahasa, peristilahan, dan ejaan.
Kalau bentuk tidak baku ya jelas berarti kata-kata yang tidak sesuai dengan KBBI ya kalau di kita, biasanya digunakan oleh bahasa daerah atau bahasa sehari-hari saja.
Berikut ini adalah perbandingan contoh kata baku dan tidak baku:
Fakta dan Opini
Untuk menentukan perbedaan fakta dan opini itu gampang banget loh!
Ingat fakta adalah hal yang benar-benar terjadi.
Kalau kalian menemukan :
- Ada tanggal-tanggal
- Ada angka-angka
- Ada nama tempat
Dimanapun ada ketiga hal tersebut sudah pasti fakta 😀
Bagaimana dengan opini?
Opini adalah pendapat seseorang.
Kalau kalian menemukan:
- Seandainya
- Seharusnya
- Sebaiknya
- dll
Pokoknya opini itu berupa pengandaian yang belum terjadi, namanya juga pendapat 😀
Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini dengan baik, coba juga latihan soal materi ini yuk pada link dibawah ini:
Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka
Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka ini ya.
Semoga selalu bermanfaat untuk adik-adik belajar di rumah ya!
Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya karena akan selalu diupdate seiring waktu jadi jangan sampai ketinggalan.
Baca Juga: Rangkuman Materi Seluruh Pelajaran