Loading...
IPS Kelas 7 Kurikulum MerdekaKelas 7 Kurikulum MerdekaKurikulum MerdekaSMP Kurikulum Merdeka

Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 4 Kurikulum Merdeka

IPS Kelas 7 Tema 4 Kurikulum Merdeka

IPS Kelas 7 Tema 4 Kurikulum Merdeka

Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.

Pada kesempatan sebelumnya, Admin telah membagikan Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 3 : Potensi Ekonomi Lingkungan.

Pada kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru nih untuk Kurikulum Merdeka terbaru.

Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 4 : Pemberdayaan Masyarakat.

Yuk mari disimak!

KURIKULUM MERDEKA

Rangkuman IPS Kelas 7 Tema 4

Pemberdayaan Masyarakat

 

Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat

Budaya merupakan salah satu sifat paling khas dari pergaulan sosial manusia.

Beberapa elemen budaya, terutama keyakinan dan harapan, merupakan komponen dari semua hubungan sosial.

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi, kita harus bangga karena kekayaan budaya tersebut dapat hidup rukun dan berdampingan.

Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi keragaman budaya, yaitu:

  • Pengaruh Isolasi Geografis
  • Pengaruh Iklim
  • Pengaruh Letak Geografis

Pengaruh isolasi geografis maksudnya adalah Indonesia sebagai negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut, jaman dahulu tentu saja ilmu tentang pelayaran masih belum dikuasai ya kan?

Akibat dari tidak memiliki ilmu tentang pelayaran ini menjadikan masyarakat kala itu tetap tinggal di pulau masing-masing, sehingga mereka cenderung mengembangkan kebudayaan masing-masing sesuai keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.

Selanjutnya karena pengaruh iklim, ingat Indonesia memiliki iklim mikro yang beragam.

Karena iklim ini tentu saja kebudayaan jadi beragam, contohnya masyarakat yang tinggal di tempat dingin tentu akan memiliki pakaian adat yang berlengan panjang, berbanding terbalik dengan yang tinggal di tempat cenderung panas.

Contoh lainnya, rumah warga di Desa Kanekes hanya boleh menghadap ke utara dan selatan, ini tujuannya supaya sinar matahari dapat masuk melalui jendela rumah.

Sedangkan karena pengaruh letak geografis adalah Indonesia sebagai jalur perdagangan dunia.

Sehingga mau tidak mau banyaknya bangsa asing yang bertemu dengan penduduk Nusantara, meningkatkan peluang terjadinya pertukaran kebudayaan secara tidak langsung.

 

Unsur Kebudayaan Universal

Dalam sebuah kebudayaan terdapat unsur-unsur budaya universal.

Kluckhon, dalam karyanya Universal Categories of Culture, membagi sistem budaya universal tersebut ke dalam tujuh unsur kebudayaan.

Istilah budaya universal menurut Koentjaraningrat mengacu pada unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal sehingga dapat ditemukan pada berbagai kebudayaan bangsa-bangsa.

Tujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah:

  • Bahasa
  • Sistem pengetahuan
  • Sistem organisasi kemasyarakatan
  • Sistem peralatan hidup dan teknologi
  • Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi
  • Sistem religi
  • Kesenian

 

Sejarah Lokal

Tahukah kalian bahwa keberagaman masyarakat Indonesia tidak terlepas dari pengaruh tokoh panutan di tingkat lokal.

Contoh tokoh tersebut adalah:

  • Sultan Nuku
  • Ratu Kalinyamat
  • Laksamana Malahayati
  • Syarif Abdurrahman

Nah kita akan bahas satu per satu ya tokoh ini 🙂

 

Sultan Nuku: Pembawa Persatuan Multikultur Maluku dan Papua

Pada tahun 1780 seluruh daerah Maluku dan melibatkan Papua mengalami pergolakan dalam pergantian takhta di Kerajaan Tidore.

Tokoh yang mempunyai peran sentral adalah Nuku bersama Kamaluddin, adiknya.

Belanda menjadikan Tidore sebagai vasal dan mengangkat Pata Alam sebagai pemimin dengan tugas menjaga keamanan di wilayahnya pada 17 Juli 1870.

Namun, sebagian dari wilayahnya tidak mengakui dan memilih Nuku sebagai Sultan.

Berikutnya Belanda melakukan serangan ke daerah yang mengakui Nuku menjadi Sultan.

Pangeran Kamaludin ditangkap, namun Pangeran Nuku yang memiliki relasi dengan Papua dan Inggris berhasil melarikan diri ke daerah Papua.

Kedudukan Nuku semakin kuat setelah diangkat sebagai sultan oleh bangsa Papua.

Pada 1783, Pata Alam melancarkan sebuah strategi dalam rangka memperoleh loyalitas dari raja-raja di Papua, tetapi berujung gagal.

Utusan tersebut justru berbalik arah dengan memihak Nuku.

Papua dan Nuku bersatu untuk bersama-sama melawan Belanda.

Dengan tambahan kekuatan tersebut, Nuku semakin kuat dan mulai menyerang Ternate dan Tidore.

Tidak ada perlawanan sehingga rakyat Tidore kacau balau.

Belanda lalu menangkap Pata Alam karena curiga ia bersekongkol dengan Nuku.

Rakyat Tidore pun dihukum dengan kejam.

Lalu Belanda mengangkat Pangeran Kamaluddin sebagai pengganti Pata Alam.

Sementara itu, Nuku memperkuat dukungan dengan menjalin komunikasi kepada para raja di Tidore, Maba, Weda, dan Patani.

Nuku juga berkomunikasi dengan Inggris di Benggala dan mencari bantuan ke Banjarmasin serta Mangindanau.

Pengaruh Nuku mendesak Belanda untuk mengakui dirinya sebagai Sultan Seram.

Kejadian tersebut dikenal sebagai Revolusi Tidore.

Tahun 1794 M merupakan tahun keuntungan bagi Nuku karena mendapatkan dukungan dari Inggris.

Banyak rakyat Tidore memihaknya.

Jamaludin, ayahanda Sultan Nuku, yang kembali dari pengasingan di Sailan turut menggabungkan diri.

Angkatan laut Nuku muncul di Tidore pada 12 April 1979 yang terdiri dari 79 kapal angkatan laut Nuku dan sebuah kapal Inggris.

Sebagian besar pembesar kerajaan menyerah.

Sultan Kamaluddin melarikan diri ke Ternate.

Nuku yang menduduki Tidore menggempur berkali-kali Ternate.

Akhirnya, Ternate diserahkan oleh Belanda pada 21 Januari 1781.

Nuku pun memperoleh pengakuan resmi dan diangkat sebagai Sultan Tidore setelah melalui perjuangan panjang dan penuh kegigihan.

Nuku memerintah sampai 14 November 1805 dan meninggal sebagai Sultan Kerajaan Tidore.

 

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat ialah puteri ketiga dari Sultan Trenggana.

Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana.

Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus.

Sejarah kisah Ratu Kalinyamat dimulai dari wafatnya Sultan Trenggana dalam ekspedisi di Panarukan.

Arya Penangsang, anak dari Pangeran Seda ing Lepen, cemburu atas pengangkatan Sunan Prawata.

Sunan Prawata pun dibunuh sebagai upaya balas dendam.

Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat kemudian pergi ke Kudus dalam rangka memperjuangkan keadilan kepada Sunan Kudus.

Namun dalam perjalanan pulang, Sultan Hadlirin dibunuh oleh para utusan Arya Penangsang.

Ratu Kalinyamat kemudian pergi bertapa ke Gunung Danaraja yang berada di sebelah utara Sungai Jepara.

Ia meninggalkan keraton dan semua kemewahannya.

Ratu berjanji akan memberikan seluruh harta dan kekuasaannya pada orang yang berhasil membunuh Arya Penangsang.

Akhirnya, Arya Penangsang berhasil dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya dengan bantuan Ki Pemanahan, Ki Juru Martani, Ki Panjawi, dan Danang Sutawijaya.

Setelah kekalahan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat kemudian dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa.

Sejak pertengahan abad ke-16 (1549) Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang berpengaruh di pantai utara Jawa.

Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang pesat terutama pada bidang pelayaran dan perdagangan.

Dalam hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M.

Dalam sistem ini, para raja (penguasa) wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka.

Melalui perwakilannya ini, para raja tersebut melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang dengan wilayah lain.

Jepara berhasil melakukan ekspor beras (terbesar di Jawa), gula, kayu, kelapa, dan berbagai jenis palawija.

Hal tersebut merupakan bukti adanya peningkatan perekonomian di Jepara.

Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara.

Semenjak Malaka jatuh kepada Portugis, orang Jawa yang menetap di Malaka mendapatkan dampak.

Mereka mendapatkan gangguan dari Portugis untuk berdagang rempah-rempah.

Orang-orang Jawa yang merasa dirugikan meminta bantuan kepada Ratu Kalinyamat, yang terkenal dengan armada lautnya yang kuat, untuk melawan Portugis di Malaka.

Sultan Johor juga ternyata mempunyai niat untuk mengadakan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat.

Dengan semangat yang tinggi, Ratu Kalinyamat menurunkan bantuan berupa 4.000 tentara dari Jepara dan 40 kapal sebagai upaya untuk merebut Malaka dari tangan Portugis.

Ratu Kalinyamat di sisi lain ingin menunjukkan kekuasaan dan kebesaran pemerintahan.

Utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan dari Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis.

Sultan Alauddin Ri’ayat Syah (Raja Aceh saat itu) berupaya melakukan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat.

Saat itu, Raja Aceh ingin mempertahankan hegemoni Islam di Malaka sementara Ratu Kalinyamat ingin mempertahankan eksistensi Jepara sebagai kekuatan besar di pesisir utara Jawa.

Ia pun mengirimkan 300 kapal dan 15.000 orang prajurit di bawah Ki Demang Laksamana.

Kali ini usahanya juga menemui kegagalan karena pasukan Aceh Darussalam sudah dipukul mundur dan bantuan logistik Jepara berhasil dihadang Portugis.

Di samping itu, Ratu Kalinyamat juga mengirimkan pasukan untuk membantu Kerajaan Hitu di Maluku pada tahun 1565.

Berkat keberanian dan jiwa kepemimpinannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai “Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani.

 

Laksamana Malahayati

Kerajaan Aceh punya sosok laksamana wanita bernama Keumalahayati.

Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di literatur barat (seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Perancis).

Beliau adalah laksamana wanita pertama di dunia modern.

Konflik antara Aceh dan Portugis sudah terus berlanjut hinga akhir seperempat abad ke-17 dari abad ke-16.

Pada konflik tersebut tokoh yang paling heroik adalah Keumalahayati.

Keumalahayati oleh warga setempat (orang Aceh) dikenal dengan Malahayati atau Hayati.

Keumalahayati merupakan wanita yang mempunyai pangkat laksamana Kerajaan Aceh.

Beliau memimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa Sultan Alaidin Riayatsyah Al Mukminul (1589-1604).

Sebelum menjabat sebagai laksamana, Keumalahayati memimpin pasukan wanita.

Pasukan ini terdiri dari wanita yang suaminya gugur di medan perang saat peperangan antara Aceh dan Portugis.

Pasukan wanita yang disebut Inong Bale ini mendapat pangkalan berupa benteng Kuta Inong Bale.

Keumalahayati memimpin 2.000–3.500 lebih pasukan.

Semasa Laksamana Keumalahayati, kapal perang dan pasukan gajah menjadi kekuatannya utama angkatan perang Kerajaan Aceh.

Kekuatan Keumalahayati sebagai seorang laksamana diuji ketika Kerajaan Aceh mendapat interaksi dari Belanda.

Kapal Belanda yang bernama de Leeuw dan Leeuwin pada tanggal 21 Juni 1599 berlabuh di ibu kota Kerajaan Aceh.

Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman yang merupakan dua bersaudara masing-masing memimpin kedua kapal tersebut.

Kapal Belanda tersebut disambut baik oleh Kerajaan Aceh.

Kerajaan Aceh berharap mendapatkan kerjasama yang baik untuk perdagangan lada.

Namun, rupanya kapal Belanda tersebut hendak mengacau di Kerajaan Aceh.

Laksamana Keumalahayati menggagalkan upaya Belanda tersebut.

Menurut cerita, Cornelis de Houtman tewas dibunuh oleh Keumalahayati dalam duel satu lawan satu di geladak kapal.

Sedangkan Frederick de Houtman menjadi tahanan Kerajaan Aceh.

Di samping sebagai laksamana yang cerdas, Keumalahayati juga memegang jabatan sebagai troop commander.

Jabatan lain yang dipegang adalah diplomat.

Ia menjadi diplomat ulung dan bertanggung jawab atas kendali hubungan luar negeri.

Saat pembentukan pasukan armada Inong Bale, Keumalahayati pernah bersumpah di hadapan Sultan atas nama Tuhan.

Ia akan berjuang melawan musuh-musuh dari Kerajaan Aceh sampai titik darah penghabisan.

Keumalahayati melaksanakan sumpah tersebut hingga akhirnya gugur di medan pertempuran yang dimenangkan oleh Aceh.

Darma Wangsa (Iskandar Muda), Keumalahayati, dan pasukannya berhasil melawan Portugis dan mengusirnya dalam pertempuran di Teluk Krueng Raya.

Kuemalahayati gugur dan dimakamkan di Lereng Bukit Kota Dalam, yaitu pada sebuah bukit terlarang di Desa Nelayan.

Para penulis dari dunia Barat menjulukinya sebagai The Guardian of Acheh Kingdom, dan sosok Malahayati masuk ke dalam jajaran 7 Warlord Women in The World, dan juga sebagai Best Female Warrior at All Time.

 

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan wanita Dayak yang lahir pada tahun 1742.

Beliau merupakan cucu dari Syekh Abdurrachman.

Pada akhir tahun 1771, Syarif Abdurrahman bersama beberapa pengikutnya berlayar di Sungai Kapuas hingga pertemuan dengan Sungai Landak.

Di sana, ia membuka hutan dan membangun pemukiman baru yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan.

Konon, berdasar cerita setempat, wilayah tersebut banyak dihuni oleh makhluk halus.

Namun, kesemuanya berhasil ditundukkan dan wilayah tersebut diberi nama Pontianak.

Setelah berkedudukan kuat, Syarif Abdurrahman melakukan ekspansi ke Sangau yang merupakan vasal dari Kerajaan Banten.

Raja Sangau berupaya memohon bantuan tetapi saat itu Banten sedang mengalami kemunduran.

Banten pun menyerahkan daerah yang terdapat di Kalimantan itu kepada Belanda.

Sadar akan kekuatan Belanda, Syarif Abdurrahman mengakui supremasi Belanda.

Akhirnya, Belanda mempunyai hak atas monopoli hasil daerah Pontianak berupa emas, berlian, sarang burung, lada, karet, rotan, lilin, dan sagu.

Akibat ekspansi Belanda di Riau, sebagai raja muda, Raja Ali kemudian lari ke Mempawah. Raja Ali yang hadir sebagai musuh Belanda di Mempawah, dimanfaatkan oleh Syarif Abdurrahman untuk membersihkan penghalang bagi kemajuan perdagangan di Pontianak.

Perebutan kekuasaan di wilayah tersebut menjadi makin rumit akibat konflik yang terjadi antara Sambas dan Mempawah.

Konflik tersebut dapat diredam atas bantuan dari Syarif Abdurrahman, tetapi pertentangan antara Panembahan Mempawah dan Abdurrahman menjadi meningkat.

Abdurrahman bersiasat untuk meyakinkan Belanda bahwa Panembahan Mempawah adalah musuh besarnya.

Faktor lain yang menjadi penambah konflik tersebut adalah persaingan dan permusuhan antara Pontianak dan Sukadana.

Rivalitas Pontianak dan Sukadana terjadi akibat hasil dari daerah hulu Sungai Kapuas ke Sukadana merugikan Pontianak.

Saat Raja Ali mengungsi ke Sukadana dan pindah dari Mempawah, Abdurrahman pun menambah kekuatan dan meminta bantuan dari Belanda.

Belanda bersedia membantu karena Sukadana tidak pernah mengakui kehadirannya di Kalimantan.

Pasukan Belanda bersama dengan Syarif Kasim (putera dari Syarif Abdurrahman) menyerang Sukadana.

Sultan Ahmad Kaharudin menyelamatkan diri bersama pengikutnya.

Mempawah dan Matan pun menjadi target berikutnya.

Persaingan dan pertentangan di Kalimantan Barat mengundang campur tangan Belanda.

Belanda kesulitan untuk melakukan penaklukan dan hanya membutuhkan pengakuan atas kekuasaan.

Kalimantan Barat berintegrasi akibat adanya jaringan komunikasi melalui perang, perdagangan, diplomasi, dan perkawinan di akhir abad ke-18.

 

Permasalahan Sosial Budaya

Berikut ini adalah beberapa permasalahan sosial budaya yang seringkali terjadi dari jaman dahulu hingga sekarang:

  • Eksploitasi Pembangunan Berlebihan
  • Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan
  • Ketidaksetaraan gender
  • Kenakalan Remaja:
    • Vandalisme
    • Tawuran
    • Penyalahgunaan narkotika

Nah ada satu istilah yang sering didengar namun mungkin masih belum tahu artinya.

Vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya) atau perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.

Contohnya corat coret dinding, merusak fasilitas umum, dan sebagainya.

 

Pemberdayaan Masyarakat

Dalam memenuhi kebutuhan, manusia membutuhkan pengorbanan ekonomi berupa uang.

Tentu saja uang yang dimiliki butuh dikelola dengan baik agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan pengelolaan keuangan.

Nah sekarang kita akan bahas mengenai konsep uang, pendapatan, tabungan, investasi serta literasi keuangan, baru masuk ke pengelolaan keuangan.

Mari kita bahas satu per satu!

 

Uang

Di Indonesia berdasarkan lembaga pembuatnya, uang dibedakan menjadi dua yaitu:

  • uang kartal
  • uang giral

Uang kartal yaitu uang logam dan kertas yang diterbitkan oleh pemerintah.

Sedangkan uang giral merupakan deposito atau simpanan di bank yang dapat diambil melalui cek, giro, atau surat perintah pembayaran lain yang sah.

 

Pendapatan

Pendapatan merupakan hasil (dalam satuan uang) yang diperoleh individu atau perusahaan atas kegiatan yang dilakukan.

Jumlah pendapatan yang diperoleh tidak menentukan cukup tidaknya pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan seseorang.

Hal ini dikarenakan sikap konsumtif setiap individu.

Hubungan antara pendapatan dan perilaku konsumsi ini dikenal sebagai Hukum Engel.

Hukum Engel menyatakan bahwa:

“Semakin kecil pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk konsumsi. Begitu pula sebaliknya, semakin besar pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk tabungan”.

Pendapatan seseorang dapat digunakan untuk melakukan konsumsi maupun disimpan dalam bentuk tabungan.

Sehingga besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan.

Keyness menyatakan bahwa :

keyness

 

Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang berasal dari pendapatan, berupa uang yang belum atau tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari atau kepentingan lain.

Nah biasanya sekarang masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uang mereka di bank, karena aman dijamin oleh LPS.

LPS berfungsi sebagai penjamin keamanan tabungan nasabah hingga 2 milyar.

Ada beberapa manfaat seseorang menabung yaitu:

  • Melatih gaya hidup hemat
  • Uang tersedia untuk hal mendesak
  • Meminimalkan hutang

 

Investasi

Investasi dan tabungan itu berbeda.

Seseorang, yang melakukan investasi berharap mendapatkan imbalan berupa laba, deviden ataupun bunga dari hasil investasinya.

Ada beberapa instrumen investasi yang dapat dipilih seperti saham, obligasi dan reksadana.

Namun tetap kita harus berhati-hati dalam memilih investasi, ada beberapa tawaran investasi yang perlu dihindari yaitu:

  • Imbalan hasil investasi terlalu tinggi dengan waktu yang singkat
  • Sedikit informasi atau bahkan tidak ada mengenai perusahaan investasi yang dipilih
  • Investor seringkali diminta mencari orang lain untuk bergabung
  • Tidak jelas jenis usaha yang dijalankan
  • Biasanya dipromosikan oleh tokoh masyarakat atau artis untuk memikat investor

 

Literasi Keuangan

Literasi keuangan menurut Organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan atau Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) didefinisikan sebagai gabungan antara kesadaran, pengetahuan, kemampuan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyusun keputusan keuangan dalam rangka mewujudkan individu yang sejahtera secara keuangan.

Sedangkan literasi keuangan menurut OJK merupakan serangkaian aktivitas atau proses untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) konsumen maupun masyarakat luas, kemampuan (competence) agar dapat mengelola keuangan secara lebih baik.

Kemampuan seseorang dalam memahami tentang literasi keuangan menurut OJK dibagi menjadi empat tingkatan yaitu:

  • Well literate
  • Sufficient literate
  • Less literate
  • Illiterate

Well literate yaitu ketika seseorang mempunyai keterampilan untuk memanfaatkan layanan dan produk keuangan karena keyakinan dan
pengetahuan yang dimiliki terhadap layanan dan produk keuangan tersebut.

Sufficient literate yaitu ketika seseorang mempunyai keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan.

Less literate yaitu ketika seseorang kurang mempunyai pengetahuan mengenai lembaga jasa keuangan serta beberapa pengetahuan tentang produk lembaga serta jasa keuangan.

Illiterate yaitu ketika seseorang tidak mempunyai keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan serta tidak mempunyai keterampilan dalam memanfaatkan layanan dan produk keuangan.

Manfaat dari memahami literasi keuangan adalah:

  • Mampu menyeleksi, memanfaatkan produk, layanan keuangan sesuai kebutuhan, kemampuan, dan melakukan perencanaan keuangan yang baik
  • Terhindar dari investasi yang tidak jelas

 

Pengelolaan Keuangan Keluarga

Pengelolaan keuangan merupakan suatu hal yang penting karena cukup tidaknya pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan tergantung pada pengelolaan keuangan keluarga.

Dengan melakukan pengelolaan keuangan, kita dapat mempelajari cara pengambilan keputusan berdasar skala prioritas, mulai dari kebutuhan yang kurang penting, penting, dan sangat penting.

Pengelolaan memiliki berbagai tujuan, antaralain:

  • Meminimalkan pengeluaran dana yang tidak diinginkan pada masa mendatang
  • Mengalokasikan dana yang tersedia secara efektif dan efisien
  • Mencapai target perencanaan keuangan jangka panjang
  • Meningkatkan dan melindungi kekayaan yang dimiliki
  • Mengatur pemasukan dan pengeluaran kas
  • Mengelola utang dan piutang
  • Mencegah pemborosan

Adapun langkah pengelolaan keuangan adalah :

  • Menyusun Tujuan Keuangan
  • Menyusun Rencana Pendapatan
  • Menyusun Rencana Pengeluaran
  • Melakukan Review

Nah dalam melakukan pengelolaan keuangan keluarga, ada beberapa model yang dapat diterapkan, antaralain:

  • Sistem amplop
  • Sistem buku kas harian
  • Sistem kas keluarga

 

Peranan Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat

Komunitas secara umum dapat diartikan sebagai hubungan sosial antarmanusia dalam kelompok guna mendukung tercapainya tujuan maupun keinginan komunitas tersebut secara bersama-sama.

Adanya komunitas-komunitas dalam masyarakat dengan latar belakang budaya yang beragam, diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Bentuk pemberdayaan masyarakat dapat dibagi menjadi dua, yakni pemberdayaan masyarkat dalam komunitas dan pemberdayaan masyarakat desa.

Pemberdayaan masyarakat dalam komunitas dapat berupa memberikan pelatihan ketrampilan dalam membuat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) berupa puding labu siam untuk batita dalam komunitas Ibu-Ibu Posyandu.

Pemberdayaan masyarakat desa dapat dilakukan dengan memberikan wawasan mengenai kewirausahaan dari halaman rumah.

Tujuannya untuk meningkatkan potensi ekonomi dari pekarangan rumah, kegiatan wirausaha dapat berupa budidaya tanaman hias seperti bunga anggrek.

Bentuk pemberdayaan masyarakat desa lainnya dapat berupa:

  • Pos Obat Desa (POD)
  • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
  • Dana Sehat
  • Pondok BersalinDesa (Polindes),
  • Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
  • Karang Taruna Husada

Berikut merupakan peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan:

  • Memberikan pengaruh agar individu memiliki pemikiran (mind set) ramah lingkungan dengan menyadari adanya hubungan timbal balik dengan alam.
  • Berlaku aktif melalui berbagai dimensi pembangunan yang tercermin dalam tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Berperan aktif dalam menjaga alam dan melakukan kegiatan sosial dan ekonomi secara bertanggung jawab.

 

Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:

 

Latihan Soal IPS Kelas 7 Tema 4 Kurikulum Merdeka

 

Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 4 Kurikulum Merdeka.

Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.

Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.

Baca Juga: Rangkuman Materi Seluruh Pelajaran

4.3 13 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
AMIR

IZINI COPY MIN..

Syafira

Good

Grace

Pegel nyatetnya min????

error: Maaf Dilarang Copas Ya :)
4
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x