Daftar Isi
PAI Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka
Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.
Pada kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 4: Asuransi, Bank, Koperasi Syariah untuk Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah.
Nah pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 5: Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia.
Yuk mari disimak!
KURIKULUM MERDEKA
Rangkuman PAI Kelas 10 Bab 5
Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia
Masuknya Agama Islam di Indonesia
Mengenai masuknya agama Islam di Indonesia terdapat banyak pendapat yang berbeda.
Beberapa pendapat tersebut adalah:
- Teori Gujarat oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje
- Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka
- Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat
- Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana
- Teori Maritim oleh N.A. Baloch
Mari kita telaah lebih jauh!
Teori Gujarat oleh Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje
Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat.
Wilayah Kerajaan Samudra Pasai merupakan daerah pertama penerima ajaran agama Islam, yakni pada abad ke-13 Masehi.
Dalam teori ini tidak dijelaskan secara rinci bagaimana Islam bisa masuk dan berkembang di Samudra Pasai.
Maka muncul pertanyaan besar, mungkinkah saat Islam datang langsung mampu mendirikan kerajaan yang memiliki kekuasaan politik besar?
Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka
Menurut teori ini Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 Masehi.
Berdasarkan Berita Cina Dinasti Tang, ditemukan pemukiman saudagar Arab di wilayah pantai barat Sumatera.
Dari sini disimpulkan Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar yang berasal dari Arab.
Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat
Menurut teori ini, Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi’ah karena didasarkan pada sistem mengeja bacaan huruf Al-Qur`an.
Teori ini dipandang lemah, karena tidak semua pengguna sistem baca tersebut di Persia sebagai penganut Syi’ah.
Lebih dari itu, adanya fakta bahwa mayoritas muslim Jawa Barat bermazhab Syafi’i sekaligus berpaham Ahlussunnah wal Jama’ah, bukan pengikut Syi’ah.
Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana
Menurut Slamet Muljana, Sultan Demak merupakan keturunan Cina, lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan Cina.
Pendapat ini didasarkan pada Kronik Klenteng Sam Po Kong.
Pertanyaannya, mengapa nama Sultan Demak dan para Wali Songo yang dicinakan dalam Kronik Klenteng Sam Po Kong dianggap sebagai orang Cina?.
Tentu hal ini merupakan salah satu titik kelemahan teori ini.
Teori Maritim oleh N.A. Baloch
Melalui jalur ini, yakni pada abad ke-1 H atau abad ke-7 M, agama Islam dikenalkan di sepanjang jalur niaga di pantai-pantai tempat persinggahannya.
Proses pengenalan ajaran Islam ini, berlangsung selama kurun waktu abad ke-1 sampai abad ke-5 H/7-12 M.
Fase berikutnya adalah pengembangan agama Islam, terjadi mulai abad ke-6 H sampai ke pelosok Indonesia.
Saudagar pribumi berperan penting dalam proses pengembangan agama Islam di pedalaman-pedalaman.
Dimulai dari Aceh pada abad ke-9 M dan diikuti tumbuh dan berkembangnya kerajaan Islam di berbagai wilayah.
Perkembangan Kesultanan di Indonesia
Masa perkembangan agama Islam adalah kurun waktu pada saat umat Islam telah membangun kesultanan sebagai bentuk kekuasaan politik.
Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya raja-raja Hindu yang memeluk Islam.
Dengan demikian, terbentuklah kesultanan Islam di berbagai wilayah di Indonesia.
Istilah kerajaan berubah menjadi kesultanan, dan istilah raja berubah menjadi sultan.
Tumbuhnya kesultanan Islam di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sebab timbulnya politik di luar Indonesia.
Untuk mengetahui perkembangan Mazhab Syafi’i yang dianut mayoritas oleh masyarakat Indonesia termasuk di Kesultanan Samudra Pasai, dapat diketahui dari catatan Ibnu Batutah yang pernah berkunjung ke Kesultanan Samudra Pasai pada tahun 745-746 H/1345 M.
Namun pada catatan tersebut dijelaskan bahwa di Gujarat berkembang Mazhab Syi’ah, sedangkan Samudra Pasai adalah bermazhab Syafi’i.
Sehingga alasan ini lah yang digunakan oleh Buya Hamka untuk menolak teori tersebut dan percaya bahwa Islam dibawa langsung oleh Saudagar dari Makkah, bukan dari Gujarat.
Sejarawan Belanda pada masa kolonial membagi periodisasi sejarah Indonesia menjadi:
- Zaman Animisme dan Dinamisme
- Zaman Hinduisme dan Buddhisme
- Zaman Islamisme
- Zaman Katolikisme dan Protestanisme
Pembagian zaman ini salah karena pada pembagian tersebut Islam baru dianggap masuk pada abad ke-15 M padahal sudah ada sejak abad ke-7 M.
Tokoh Penyebar Ajaran Islam di Indonesia
Ada banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif dalam penyebaran Islam di wilayahnya masing-masing, seperti:
- Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297 M)
- Sultan Ahmad (1326 – 1348 M)
- Sultan Alaudin Riayat Syah (1538 – 1571 M)
- Wali Songo (1404 – 1546 M)
- Sultan Alauddin
- Datuk Tunggang Parangan
- Sultan Zainal Abidin
- Abdul Sayyid Abdul Rahman Abdul Shamad al-Palimbani
- Syaikh Mahfudz al-Termasi
- Syaikh Nawawi al-Bantani
- Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al-Padani
- Syaikh Ismail al-Minangkabawi
- Syaikh Ahmad Khatib Sambas
- dll
Berikut ini adalah beberapa karya ulama-ulama Indonesia:
Keteladanan Para Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia
Beberapa keteladanan para ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia yang bisa kita ikuti adalah:
- Hidup sederhana
- Gigih dalam berjuang
- Menguasai ilmu agama secara luas dan mendalam
- Produktif berkarya
- Sabar
- Menghargai perbedaan
- Berdakwah secara damai
Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:
Latihan Soal PAI Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka
Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka.
Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.
Baca Juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 6 Kurikulum Merdeka
Hebat