Loading...
IPS Kelas 8 Kurikulum MerdekaKelas 8 Kurikulum MerdekaKurikulum MerdekaSMP Kurikulum Merdeka

Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.

Pada kesempatan sebelumnya Admin telah membahas tentang Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Tema 3 Sub-Bab 1: Penjelajahan Samudra, Kolonialisme, dan Imperialisme di Indonesia

Kali ini kita lanjutkan ke Sub-Bab 2 yaitu: Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

 

 

KURIKULUM MERDEKA

Rangkuman IPS Kelas 8 Tema 3

Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa

Sub-Bab 2: Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

 

Faktor Penyebab Pergerakan Nasional

Bangsa Indonesia sedari awal dijajah selalu berusaha untuk melawan para penjajah, namun selalu mengalami kegagalan.

Bangsa Indonesia sadar, salah satu penyebab kegagalan adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan.

Sehingga muncul faktor internal yang melatarbelakangi pergerakan nasional, diantaranya:

  • Munculnya kebijakan politik etis
  • Perjuangan Kedaerahan
  • Rasa senasib sepenanggungan
  • Perkembangan organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan

Selain adanya faktor internal, ada juga faktor eksternal, yang mendorong pergerakan nasional, diantaranya:

  • Berkembangnya paham baru (demokrasi, liberalisme, komunisme, nasionalisme, Pan Islamisme)
  • Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
  • Lahirnya pergerakan nasional di wilayah Asia dan Afrika (Tiongkok, India, Filipina, Turki, dan Mesir)

 

Organisasi Pergerakan Nasional

Pada buku paket tidak dijelaskan secara rinci mengenai organisasi-organisasi pergerakan nasional.

Tapi disini Admin bahas saja satu per satu ya, takutnya keluar di ujian karena penting menurut Admin.

Kita akan bahas beberapa organisasi pergerakan nasional Indonesia, yaitu:

  • Budi Utomo
  • Sarekat Islam
  • Indische Partij
  • Perhimpunan Indonesia
  • Partai Nasional Indonesia

Let’s go bahas satu per satu!

 

Budi Utomo

Pada awal abad XX, sudah banyak mahasiswa di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa.

Sekolah kedokteran bernama STOVIA (School tot Opleideing van Inlandsche Artsen) terdapat di Batavia (Jakarta).

Para tokoh mahasiswa kedokteran sepakat untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan pendidikan rakyat.

Pada tanggal 20 Mei 1908, mereka sepakat mendirikan sebuah organisasi bernama Budi Utomo (BU) dan memilih dr Sutomo sebagai ketua.

Tokoh lain pendiri Budi Utomo adalah Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan RT Ario Tirtokusumo.

 

Sarekat Islam

Pada tahun 1911 didirikan Serikat Dagang Islam (SDI) oleh KH Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di Solo.

Dalam Kongres di Surabaya tanggal 30 September 1912, SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI).

Pada tahun 1913, Sarekat Islam dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto.

Pada tahun 1923, SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (SI) yang bersifat nonkooperatif terhadap Belanda.

 

Indische Partij

Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia.

Pendiri Indische Partij yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yakni :

  • E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi),
  • R.M. Suwardi Suryaningrat,
  • dr Cipto Mangunkusumo.

Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912.

 

Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia dulu bernama Indische Vereeniging.

Perhimpunan Indonesia didirikan oleh orang-orang Indonesia di Belanda pada tahun 1908.

Pada tahun 1925 berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Nama majalahnya Hindia Putra, yang kemudian berubah menjadi Indonesia Merdeka.

Tujuan utama Perhimpunan Indonesia adalah:

  • mencapai Indonesia merdeka,
  • memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat.

Tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia adalah:

  • Mohammad Hatta,
  • Ali Sastroamijoyo,
  • Abdulmajid Joyoadiningrat,
  • Iwa Kusumasumantri,
  • Sastro Mulyono,
  • Sartono,
  • Gunawan Mangunkusumo,
  • Nazir Datuk Pamuncak.

Pada tahun 1925, PI secara tegas mengeluarkan manifesto arah perjuangan, yaitu:

  • Indonesia bersatu, menyingkirkan perbedaan, dapat mematahkan kekuasaan penjajah.
  • Diperlukan aksi massa yang percaya pada kekuatan sendiri untuk mencapai Indonesia Merdeka.
  • Melibatkan seluruh lapisan masyarakat merupakan sarat mutlak untuk perjuangan kemerdekaan.
  • Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik.
  • Penjajahan telah merusak dan demoralisasi jiwa dan fisik bangsa, sehingga normalisasi jiwa dan materi perlu dilakukan secara sungguh-sungguh.

Disini terjadi Kongres Pemuda I dan II.

Kongres Pemuda I dilaksanakan tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta.

Panitia Kongres Pemuda II dibentuk tanggal 12 Agustus 1928 dengan ketuanya Sugondo Joyopuspito.

Kongres Pemuda II diselenggarakan 27-28 Oktober 1928, dihadiri oleh perwakilan organisasi-organisasi pemuda dari seluruh Indonesia

Beberapa keputusan penting Kongres II 27-28 Oktober 1928:

  • Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
  • Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
  • Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia.

Gagasan manifesto 1925 terealisasi saat Sumpah Pemuda diikrarkan pada 28 Oktober 1928.

Berikut ini isi Sumpah Pemuda:

Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah jang satu, tanah Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa jang satu, bangsa Indonesia
Kami Putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Pada Kongres III di Yogyakarta tahun 1938, tujuan kemerdekaan nusa dan bangsa diganti dengan menjunjung tinggi
martabat nusa dan bangsa.

 

Partai Nasional Indonesia

Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dipimpin Ir Soekarno.

Tujuan PNI adalah Indonesia merdeka, dengan ideologi nasionalisme.

Kegiatan politik PNI dianggap mengancam pemerintah Belanda, sehingga para tokoh PNI ditangkap dan diadili tahun 1929.

Tahun 1931, PNI dibubarkan.

Selanjutnya Sartono membentuk Partindo.

Adapun Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir mendirikan organisasi Pendidikan Nasional Indonesia.

Para tokoh partai tersebut kemudian ditangkap Belanda dan diasingkan ke Boven Digul, Papua.

 

Pergerakan pada Zaman Pendudukan Jepang

Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menanggapi kebijakan Jepang.

Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya begitu saja.

Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang adalah penjajah.

Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah:

  • Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
  • Gerakan Bawah Tanah
  • Perlawanan Bersenjata

Beberapa perlawanan bersenjata untuk melawan Jepang yang dilakukan oleh pahlawan Indonesia, antaralain:

  • Perlawanan Rakyat Aceh
  • Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
  • Perlawananan Indramayu, Jawa Barat
  • Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur

 

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada tanggal 2 September 1945.

Hal ini diawali dengan pengeboman Kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945, dilanjutkan dengan pengeboman Kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.

Peristiwa pengeboman tersebut menjadi awal persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Dengan adanya janji kemerdekaan itu, maka dibentuklah BPUPKI.

Apa itu BPUPKI? Yuk bahas!

 

Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Pada 1 Maret 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia biasa disingkat menjadi BPUPKI.

Ketua BPUPKI adalah Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.

BPUPKI terdiri dari 63 orang anggota.

BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali:

  • Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei–1 Juni 1945
  • sidang kedua dilaksanakan pada 10–17 Juli 1945

Apa saja isi sidang tersebut?

Berikut ini penjelasannya.

Sidang Pertama BPUPKI

Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka.

Ada tiga tokoh yang memberikan rumusan dasar negara pada sidang pertama BPUPKI ini, yaitu:

  • Mr. Mohammad Yamin
  • Mr Soepomo
  • Ir Soekarno

Berikut ringkasan rumusan dasar negara yang disampaikan oleh masing-masing tokoh:

rumusan dasar negara tiga tokoh

Sidang pertama belum menemukan titik temu kesepakatan akhirnya dibentuklah Panitia Sembilan.

Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan merumuskan dasar negara yang kemudin dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Sidang Kedua BPUPKI

Sidang kedua membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD).

Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 orang untuk mempercepat kerja sidang.

Panitia ini bernama Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno.

Pada tanggal 14 Juli 1945 Panitia Perancang UUD yang diketuai Soekarno melaporkan hasil kerja panitia yaitu:

  • Pernyataan Indonesia Merdeka.
  • Pembukaan Undang-Undang Dasar.
  • Batang Tubuh UUD.

Pada tanggal 16 Juli 1945, BPUPKI menerima dengan bulat naskah Undang-Undang Dasar yang dibentuk Panitia Perancang UUD.

Nah setelah berhasil membentuk naskah Undang-Undang Dasar, selesailah tugas BPUPKI yang akan dilanjutkan oleh PPKI.

Apa itu?

Mari kita bahas! Lanjuut!

 

Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya dibentuklah PPKI.

PPKI adalah singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno.

Wakil Ketua PPKI adalah Drs. Mohammad Hatta.

Penasihat PPKI adalah Mr. Achmad Subardjo.

Tugas utama PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan keperluan pergantian kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia.

Secara simbolik, PPKI dilantik oleh Jendral Terauchi, pada tanggal 9 Agustus 1945 dengan memanggil tiga tokoh nasional yakni Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wiedyodiningrat dipanggil ke Saigon/ Dalat, Vietnam.

 

Perstiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok diawali oleh peristiwa menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.

Berita ini diketahui oleh beberapa tokoh terutama Sutan Syahrir.

Syahrir mengusulkan Soekarno-Hatta agar secepatnya memproklamasikan kemerdekaan tanpa melalui PPKI karena Sekutu akan menggangap kemerdekaan Indonesia sebagai suatu kemerdekaan hasil pemberian Jepang.

Namun, isulan Syahrir tersebut tidak disetujui oleh Soekarno-Hatta karena mereka berpendapat pelaksanaan proklamasi harus melalui PPKI.

Alasan pemimpin kita ini tidak asal-asalan atau malas-malasan, karena mereka beralasan bahwa meskipun Jepang telah kalah, namun kekuatan militernya di Indonesia harus diperhitungkan demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Nah ini dia, karena perbedaan ini akhirnya para pemuda berunding dan akhirnya pada 16 Agustus 1945 pukul 04.30, Soekarno-Hatta dibawa para pemuda Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Meski terkesan “diculik”, namun sesampainya di Rengasdengklok, Soekarno-Hatta dan rombongannya disambut baik oleh pasukan Peta pimpinan Syudanco Subeno.

Disana para pemuda mendesak Ir. Soekarno dan Moch. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Namun, mereka tetap pada pendiriannya.

Di tengah suasana tersebut, Ahmad Soebardjo datang beserta sekretaris pribadinya, Sudiro pada pukul 17.30 WIB.

Ahmad Soebardjo memberitahukan kebenaran menyerahnya Jepang kepada Sekutu.

Mendengar berita itu, Soekarno-Hatta akhirnya bersedia memproklamasikan kemerdekaan RI di Jakarta.

 

Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada malam hari, 16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat menuju Jakarta.

Mereka tiba di Jakarta pada pukul 23.00, lalu menuju rumah kediaman Laksamana Maeda.

Di kediaman Laksamana inilah rumusan teks proklamasi disusun.

Ir. Soekarno menuliskan konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia yang akan dibacakan esok harinya.

Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan.

Kalimat pertama dari teks proklamasi merupakan saran Ahmad Subardjo sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan dari Muh. Hatta.

Akhirnya, seluruh tokoh yang hadir pada saat itu menyetujui secara bulat konsep proklamasi tersebut.

Kemudian tidak selesai begitu saja, duh!

Mereka bingung, siapa yang harus menandatangani naskah proklamasi?

Kemudian siapa yang harus membacakan?

Nah, Hatta mengusulkan agar teks proklamasi itu ditandatangani oleh seluruh yang hadir sebagai wakil bangsa Indonesia.

Tapi mana cukup ya tanda tangan harus banyak dalam selembar naskah?

Sukarni dari golongan muda mengajukan usul bahwa teks proklamasi tidak perlu ditandatangani oleh semua yang hadir, tetapi cukup oleh Soekarno dan Hatta saja atas nama bangsa Indonesia.

Sukarni juga mengusulkan agar Soekarno yang membacakan teks proklamasi tersebut.

Sukarni mengusulkan agar pembacaan proklamasi dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Yeay! Akhirnya ada jalan keluar!

Usulan itu diterima!

Kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi dengan beberapa perubahan yang telah disetujui.

Ada tiga perubahan yang terdapat pada naskah hasil ketikan Sayuti Melik, yaitu:

  • Kata “tempoh” diganti menjadi “tempo”.
  • Kata “wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”.
  • Penulisan tanggal yang tertera “Djakarta, 17-8-05” menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05”.

 

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Sejak pagi tanggal 17 Agustus 1945, persiapan upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.

Tepat pukul 10.00 WIB, upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai.

Setelah pidato dan pembacaan proklamasi selesai, kemudian dilakukan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan S. Suhud.

 

Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:

 

Latihan Soal IPS IPS Kelas 8 Tema 3 Sub-Bab 2

 

Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi IPS Kelas 8 Tema 3 Sub-Bab 2: Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan.

Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.

Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.

Baca Juga:  Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Tema 3 Sub-Bab 3 Pemerataan Pembangunan

 

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
IGEDEARIP

Ok

error: Maaf Dilarang Copas Ya :)
1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x