Daftar Isi
PPKN Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka
Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.
Pada kesempatan yang lalu Admin telah membagikan Rangkuman Materi PPKN Kelas 7 Bab 5 : Menghargai Lingkungan dan Budaya Lokal.
Pada kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru nih untuk Kurikulum Merdeka terbaru.
Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PPKN Kelas 7 Bab 6 : Bekerja Sama dan Gotong Royong.
Yuk mari disimak!
KURIKULUM MERDEKA
Rangkuman PPKN Kelas 7 Bab 6
Bekerja Sama dan Gotong Royong
Kerja Sama dan Budaya Gotong Royong
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerja sama adalah “kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.”
Adapun pengertian gotong royong adalah “kerja bersama-sama banyak orang di suatu masyarakat.”
Kenapa harus ada kerja sama dan gotong royong?
Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Manusia selalu hidup berkelompok dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya.
Karena tujuan yang sama itulah terjadi kerja sama.
Nilai Penting Kerja Sama dan Gotong Royong
Terdapat sejumlah nilai penting kerja sama dan gotong royong yaitu:
- saling memahami
- saling menghargai
- saling membantu
- saling mengatasi kekurangan
- menguatkan kebersamaan
Landasan Karakter Kerja Sama dan Gotong Royong
Berdasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengenalkan empat ‘olah’ yang diperlukan dalam kehidupan, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa.
Keempatnya diperlukan untuk membangun kerja sama dan gotong royong yang baik.
Menurut konsep karakter holistik:
- olah hati dapat disebut sebagai karakter biru.
- olah pikir dapat disebut sebagai karakter hijau.
- olah raga dapat disebut sebagai karakter kuning.
- olah rasa dan karsa dapat disebut sebagai karakter merah.
Revolusi Mental
Istilah Revolusi Mental dikemukakan pertama kali oleh Presiden Soekarno, yakni dalam pidato kenegaraan tanggal 17 Agustus 1956.
Bangsa Indonesia saat itu sudah merdeka, bukan revolusi fisik atau revolusi sosial yang diperlukan, melainkan revolusi mental.
Bangsa-bangsa maju adalah bangsa-bangsa yang memiliki mental atau jiwa kuat, bukan yang bermental lemah.
Presiden Joko Widodo mengenalkan kembali istilah itu dengan membentuk Gerakan Revolusi Mental.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revolusi berarti “Perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang.”
Sedangkan mental adalah “Bersangkutan dengan batin atau watak manusia”.
Dengan demikian revolusi mental berarti perubahan yang mendasar mengenai batin atau watak manusia yang dilakukan dengan mengubah pola pikirnya secara mendasar.
Gerakan revolusi mental yang disebutkan oleh Presiden Joko Widodo diperjelas dengan merumuskan tiga elemen atau unsurnya yaitu:
- integritas
- etos kerja
- gotong royong
Integritas merupakan elemen pertama dari Gerakan Revolusi Mental.
Integritas memiliki banyak pengertian yang berhubungan satu sama lainnya.
Di antaranya adalah jujur.
Jadi seorang berintegritas adalah seorang yang jujur, tidak berbohong, tidak pula korupsi.
Selain itu, integritas juga berarti konsisten.
Hal itu selaras dengan sila pertama Pancasila, yakni sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Etos kerja merupakan elemen kedua dari Gerakan Revolusi Mental.
Etos kerja berarti “semangat kerja”.
Seorang dengan etos kerja tinggi adalah orang bersemangat kerja tinggi.
Seorang yang disiplin, tekun, serta pantang menyerah.
Dalam revolusi mental, etos kerja yang tinggi ini berlandaskan pada integritas yang kuat.
Hal tersebut selaras dengan sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila ketiga “Persatuan Indonesia” dalam Pancasila.
Gotong royong merupakan elemen ketiga dalam Revolusi Mental.
Dengan elemen ini, masyarakat terus mempertahankan dan menguatkan jiwa “bekerja bersamasama, tolong menolong, serta bantu-membantu” antarsesama.
Jiwa gotong royong inilah yang menjadi salah satu ciri utama bangsa Indonesia.
Secara langsung, gotong royong merupakan sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan” dan sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dalam Pancasila.
Penerapan Kerja Sama dan Gotong Royong
Penerapan kerja sama dan gotong royong harus dilaksanakan dimana saja kalian berada ya!
Contoh penerapan kerja sama dan gotong royong di lingkungan rumah:
- memahami seluruh anggota keluarga
- memahami peran dan tugas masing-masing yang telah disepakati bersama
- membantu anggota-anggota keluarga lain dalam menyelesaikan tugas di rumah
- membangun kebersamaan dalam keluarga
Contoh penerapan kerja sama dan gotong royong di lingkungan sekolah:
- Memahami karakter dasar seluruh warga sekolah
- saling bantu antarwarga sekolah
- membentuk kelompok belajar
Contoh penerapan kerja sama dan gotong royong di lingkungan masyarakat:
- Rutin berpartisipasi dalam kegiatan warga
- Memahami karakter setiap warga masyarakat
Contoh penerapan kerja sama dan gotong royong di lingkungan bangsa dan negara:
- berpartisipasi dalam pesta demokrasi seperti pemilu
- tidak mementingkan diri sendiri
- selalu bekerja sama dengan kawan kawan dalam hal positif
Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:
Latihan Soal PPKN Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka
Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PPKN Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka.
Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.
Baca Juga: Rangkuman Materi Seluruh Pelajaran Kurikulum Merdeka