Loading...
Kelas 9 Kurikulum MerdekaKurikulum MerdekaPAI Kelas 9 Kurikulum MerdekaSMP Kurikulum Merdeka

PAI Kelas 9 Bab 5 Kurikulum Merdeka

PAI Kelas 9 Bab 5 Kurikulum Merdeka

PAI Kelas 9 Bab 5 Kurikulum Merdeka

Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.

Kesempatan sebelumnya kita telah membahas Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 4 : Bersyukur Dengan Akikah Peduli Sesama Dengan Berkurban.

Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 5 : Mengapresiasi Peradaban Daulah Usmani.

Yuk mari disimak!

KURIKULUM MERDEKA

Rangkuman PAI Kelas 9 Bab 5

Mengapresiasi Peradaban Daulah Usmani

 

Sejarah Lahirnya Daulah Usmaniyah

Suku Kayi merupakan nenek moyangnya Daulah Usmaniyah.

Suku Kayi berhasil kabur menyelamatkan diri ketika Jenghis Khan dan pasukannya melakukan penyerangan.

Di bawah kepemimpinan Sulaiman, suku Kayi melakukan perjalanan ke Transoxania, selanjutnya ke Kurdistan dan Azerbaijan atau Asia Kecil, dan di sana mereka menetap dan memulai kehidupan baru.

Daulah Usmani beberapa kali mengalami perpindahan ibu kota, yakni:

  • Sogut pada 1299-1335 M.
  • Bursa pada 1335-1413 M.
  • Adrianopel pada 1413-1453 M.
  • Konstantinopel 1453-1922 M.

 

Masa Awal Berdiri Daulah Usmaniyah

Ada empat masa awal berdiri Daulah Usmaniyah yang akan kita bahas, yaitu:

  • Usman I (699-726 H./1299-1326 M.)
  • Orkhan (726-761 H./1326-1361 M.)
  • Murad 1 (761-791 H./1360-1388 M.)
  • Bayazid I (791-805 H./1389-1402 M.)

Kita akan bahas lebih jauh satu per satu ya!

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Usman I

Pada 1299 M. terjadi penyerangan yang dilakukan pasukan Mongol dipimpin Ghazan Khan, namun dapat digagalkan oleh Usman dan tidak lama kemudian Sultan Alaudin I meninggal dunia.

Hal ini menyebabkan Usman Bey disertai dukungan rakyatnya menyatakan diri sebagai pemimpin penuh hingga lahir Kerajaan Usmani atau Daulah Usmaniyah pada tanggal 27 Juli 1299 dengan Qurah Hisyar (Iskisyiyar) sebagai ibu kotanya.

Beliau membangun persatuan suku Turki atas dasar karena Allah Swt., sehingga diberi julukan al-Ghozi (Ksatria).

Beliau berhasil memperluas batas negara Turki hingga ke Kekaisaran Byzantium.

Salah satu keberhasilan beliau adalah mampu membebaskan Bursadi, salah satu kota di tepi laut Marmara.

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Orkhan

Orkhan adalah putra dari Usman I dan melanjutkan kepemimpinan ayahnya.

Salah satu upayanya selama menjabat adalah menjadikan Busra sebagai ibu kota kerajaan.

Selain itu beliau juga membentuk Inkisyariyah/ Jenissari sejenis tentara khusus, sehingga mampu menggabungkan daerah Turkeman, Nicaae (tahun 1331), Nicomedia (tahun 1337), Scutari (tahun 1338), dan Teluk Edremit.

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Murad I

Sepeninggal Orkhan, tampuk kekuasaan pindah kepada putra keduanya, yaitu Murad I.

Pada masa ini, Daulah Usmaniyah wilayahnya bertambah luas hingga di Asia kecil dan Eropa.

Bahkan Adrianopel (diubah jadi Edirne) berhasil ditaklukan dan dijadikan ibu kota baru sampai wilayah kekuasaannya terus meluas hingga bagian Utara Yunani.

Hal ini menyebabkan para rajanya cemas dan melakukan penyerangan dengan mengusir umat Islam dari Eropa, namun berhasil dikalahkan pasukan Murad I.

Beliau meninggal sebagai syuhada pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 791 M., dan tampuk kekuasannya diberikan kepada putranya, Bayazid I.

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Bayazid I

Pada masa Sultan Bayazid I, beliau berhasil menguasai wilayah-wilayah Kristen Anatolia, sehingga ia diberi gelar “Yaldrum” yang berarti kilat.

Semangat dan upaya beliau menjadikan Paus cemas dan melakukan penyerangan terhadap pasukan Bayazid, sehingga terjadilah Perang Salib I.

 

Masa Kebangkitan dan Kejayaan Daulah Usmaniyah

Berikut para khalifah pada masa kebangkitan kembali Daulah Usmaniyah hingga menjelang kemunduran dan berakhirnya Turki Usmani:

  • Muhammad I (817-824 H./1403-1421 M.)
  • Murad II (824-855 H./1421-1451 M.)
  • Muhammad II/Al-Fatih (855-884 H./1451-1481 M.)
  • Bayazid II (884-918 H./1481-1512 M.)
  • Salim I (918-926 H./1512-1520 M.)
  • Sulaiman I/Al-Qonuni (927-974 H./1520-1566 M.)

Yuk kita simak lebih jauh bersama!

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Muhammad I

Setelah berkuasa, Sultan Muhammad I mulai menyusun kekuatan melalui strategi, menjalin hubungan diplomatik dengan penguasa Byzantium dan Vanesia.

Strategi ini berhasil dan mampu mengembalikan citra dan kebangkitan Daulah Usmaniyah.

Beliau memindahkan ibu kota dari Adronopel ke Busyro sebagai kota para Fuqoha.

Pada usia 43 tahun (824 H./1421 M.) Sultan Muhammad I wafat, dan digantikan oleh putranya Murad II.

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Murad II

Sultan Murad II melanjutkan tradisi pemimpin sebelumnya, yakni perluasan wilayah dengan prioritas merangkul wilayah Albania, Asia Kecil, Falakh dan Hongaria yang sebelumnya terlepas dari kekuasaan Daulah Usmaniyah.

Pada masa ini terjadi beberapa peperangan, di antaranya Perang Salib kedua. Dalam peperangan ini beliau mengalami kekalahan, tetapi dengan bantuan putranya, akhirnya perang dilanjutkan dan berhasil meraih kemenangan.

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Muhammad II/Al-Fatih

Al-Fatih menerima mandat kekuasaan pada saat ia berusia 12 tahun.

Kemudian pada saat berusia 21 tahun, beliau sudah mampu menaklukkan Konstantinopel, sehingga mendapat julukan al-Fatih (sang penakluk).

Beliau merupakan pribadi yang sangat mahir dalam hal strategi perang, cerdas, menguasai sains, matematika dan juga mampu berkomunikasi dalam enam bahasa.

Selain itu beliau juga merupakan pribadi yang jujur, dermawan dan mampu menggabungkan antara keadilan dan kekuatan.

Beliau merupakan sosok yang senang dengan sejarah, bahkan tidak jarang dia habiskan waktunya untuk mengkaji sejarah masa lalu.

Beliau mengingat sabda Rasullullah Saw yang menyatakan bahwa pemimpin yang dapat menaklukan kota Konstantinopel adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukannya.

Sehingga beliau berusaha mewujudkannya dengan berbagai bentuk usaha, antaralain:

  • Membuat kesepakatan dengan negara tetangga, seperti Venesia, Magyar, dan Bosnia.
  • Membuat benteng di selat Bosporus untuk menutup akses bantuan ke Konstantinopel.
  • Mengutus seseorang untuk memata-matai kelemahan dan kekuatan benteng Konstantinopel.
  • Memerintahkan Tharkan Pasha untuk menemui saudara kandungnya Kaisar Konstantinopel, agar tidak mengirim bantuan ke konstantinopel.

Usaha penaklukkan tersebut pun memakan waktu 9 bulan, yang pada tanggal 29 Mei 1453 M., Konstantinopel berhasil ditaklukkan dan Kaisar Palaiologos tewas dalam peristiwa tersebut.

Dengan kemenangannya tersebut, Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota Turki Usmani, dan diubah namanya menjadi Islambul (kota Islam), namun kemudian dikenal dengan nama Istambul.

Daulah Usmaniyah pada Masa Bayazid II

Bayazid II merupakan termasuk pemimpin yang lemah dan terjadi banyak kekacauan politik, terjadi banyak perselisihan. Hingga akhirnya tahun 918 H/1512 M, Sultan Bayazid II menyerahkan kekuasannya kepada Sultan Salim I.

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Salim I

Sultan Salim I merupakan salah satu khalifah yang paling dihormati, giat dan pekerja keras.

Dengan masa kekuasaannya yang singkat, namun beliau berhasil mempersiapkan Daulah Usmaniyah dalam mencapai titik puncaknya, yakni pada masa Sulaiman Al-Qanuni, putra sekaligus penerusnya.

 

Daulah Usmaniyah pada Masa Sulaiman I/Al-Qonuni

Sulaiman I naik takhta saat Turki Usmani mengalami puncak kejayaannya.

Beliau seorang legislator ulung, yang berupaya menyempurnakan undang-undang hukum Turki Usmani, sehingga diberi julukan Al- Qonuni/The Magnificent (pembuat undang-undang),

Pada masa ini beliau berhasil membangun beberapa masjid (jami maupun masjid kecil), membangun beberapa madrasah, asrama pelajar, takijah (tempat memberi makan fakir miskin), istana, museum dan lain sebagainya.

Daulah Usmaniyah telah menjadi kekuatan yang disegani dunia, karena penaklukannya yang berhasil menguasai kota-kota besar seperti Madinah, Yerusalem, Damaskus, Baghdad. dan sebagian besar Balkan, serta sebagian besar Afrika Utara.

Dengan keberhasilannya tersebut, maka pemerintahannya merupakan representasi puncak kejayaan Daulah Usmani yang menjangkau sampai tiga benua.

 

Masa Kemunduran Daulah Usmaniyah

Setelah Sulaiman Al-Qanuni meninggal dunia, Daulah Turki Usmani mulai mengalami kemunduran yang signifikan. Daulah Usmaniyah banyak kehilangan wilayahnya, banyak muncul pemberontakan, perebutan kekuasaan, dan krisis kepemimpinan.

Berikut ini adalah nama-nama sultan yang berkuasa di Daulah Usmaniyah sepeninggalan Sultan Sulaiman Al-Qanuni:

  • Sultan Salim II
  • Sultan Murad III
  • Sultan Muhammad III
  • Sultan Ahmet I
  • Sultan Mustafa I
  • Sultan Usman II
  • Sultan Murad IV
  • Sultan Ibrahim
  • Sultan Muhammad IV
  • Sultan Sulaiman II
  • Sultan Ahmet II
  • Sultan Mustafa II
  • Sultan Ahmet III
  • Sultan Mahmud I
  • Sultan Usman III
  • Sultan Mustafa III
  • Sultan Abdul Hamid I
  • Sultan Selim III
  • Sultan Mustafa IV
  • Sultan Mahmud II
  • Sultan Abdul Majid I
  • Sultan Abdul Aziz I
  • Sultan Murad V
  • Sultan Abdul Hamid II
  • Sultan Mehmed V
  • Sultan Mehmed VI

 

Masa Keruntuhan Daulah Usmaniyah

Setelah sekian lama mengalami kemunduran, Daulah Usmaniyah dilanda berbagai krisis, baik pada bidang ekonomi, politik, maupun militer.

Hingga akhirnya kesultanan Turki memasuki masa reformasi di bawah pemerintahan Sultan Abdul Hamid II dan keturunannya, yang merupakan sultan terakhir sebelum Turki berubah namanya menjadi negara Republik pada tahun 1924 M., dengan nama Republik Turki.

 

Keteladanan yang Bisa Diterapkan dari Sejarah Daulah Turki Usmani

Dari perjalanan sejarah Daulah Usmaniyah tersebut, banyak pelajaran yang bisa kita ambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  • Bekerja Keras dalam Menetapkan Sistem Hukum Pemerintahan
  • Bekerja Keras dalam Memperkuat Negara melalui Militer
  • Bekerja Keras dalam Membangun Ekonomi Negara
  • Bekerja Keras dalam Mewujudkan Toleransi antar Umat Beragama
  • Bekerja Keras dalam Meningkatkan Sains Teknologi
  • Membangun dan Menghargai Bahasa dan Budaya
  • Membangun dan Menghargai Arsitektur

 

Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:

 

Latihan Soal PAI Kelas 9 Bab 5 Kurikulum Merdeka

 

Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 5 Kurikulum Merdeka.

Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.

Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.

Baca Juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 6 Kurikulum Merdeka

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Maaf Dilarang Copas Ya :)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x