Daftar Isi
PAI Kelas 9 Bab 4 Kurikulum Merdeka
Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.
Kesempatan sebelumnya kita telah membahas Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 3 : Indahnya Etika Pergaulan dan Komunikasi Islami.
Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 4 : Bersyukur Dengan Akikah Peduli Sesama Dengan Berkurban.
Yuk mari disimak!
KURIKULUM MERDEKA
Rangkuman PAI Kelas 9 Bab 4
Bersyukur Dengan Akikah Peduli Sesama Dengan Berkurban
Penyembelihan Hewan dalam Ajaran Islam
Sebelum masuk jauh ke dalam materi, apa sih penyembelihan hewan dalam ajaran Islam itu?
Penyembelihan hewan adalah suatu proses memutuskan saluran pernafasan, saluran makanan, serta urat nadi yang terdapat pada leher hewan, dengan menggunakan alat tajam (selain gigi, kuku, tulang), sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Penyembelihan sendiri bisa dengan cara tradisional maupun modern.
Dalam ajaran Islam, penyembelihan hewan harus dilakukan terhadap semua hewan yang halal untuk disembelih, terlebih dahulu dengan cara yang benar sebelum dikonsumsi, kecuali ikan dan belalang tidak perlu disembelih terlebih dahulu.
Perhatikan Firman Allah Swt. berikut ini:
yang artinya:
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik” (Q.S. Al-an‘am [6]: 121).
Ketentuan Penyembelihan Hewan
Penyembelihan hewan dapat terlaksana apabila:
- ada orang yang akan menyembelihnya
- ada hewan yang akan disembelih
- ada alat yang akan digunakan untuk menyembelih
Untuk orang yang menyembelih syaratnya:
- Beragama Islam atau ahli kitab
- Berakal
- Tamyiz (mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah)
- Menyembelih dengan sengaja dan dalam keadaan sadar
- Menyebut nama Allah Swt .ketika menyembelih
Untuk hewan yang akan disembelih syaratnya:
- Dalam keadaan masih hidup
- Termasuk jenis hewan yang halal, baik dari segi zatnya maupun cara memperolehnya
Untuk alat yang digunakan ketika menyembelih syaratnya:
- Tajam dan dapat melukai, sehingga memudahkan hewan mati
- Bukan terbuat dari tulang, gigi atau kuku
Proses penyembelihan hewan tentu saja pada bagian leher hewan dengan memutuskan tenggorokan (saluran pernapasan), saluran makanan, dua urat leher yang ada di tenggorokan.
Nah ada beberapa sunnah yang dapat dilakukan, yaitu:
- Mengasah alat untuk menyembelih setajam mungkin
- Hewan yang disembelih dihadapkan ke arah kiblat gulingkan ke sebelah kiri rusuknya supaya mudah bagi orang yang menyembelihnya
- Menyembelih pada bagian pangkal leher hewan agar mempercepat proses kematian hewan
- Mempercepat proses penyembelihan agar hewan tidak tersiksa
Kemudian hal yang makruh untuk dilakukan ketika penyembelihan:
- Menyembelih dengan alat yang tumpul
- Menyembelih dari arah belakang leher
- Memukul hewan waktu akan menyembelih
- Memutuskan lehernya, menggulingkannya sebelum hewan itu benar-benar mati
Tata Cara Penyembelihan Hewan Dalam Islam
Nah kita pelajari yuk cara penyembelihan hewan secara tradisional, yakni sebagai berikut:
- Siapkan lubang penampungan darah.
- Hadapkan hewan yang akan disembelih ke arah kiblat, lambung sebelah kirinya di bagian bawah.
- Pegang kuat atau ikat kaki hewan yang akan disembelih.
- Letakkan leher hewan di atas penampungan darah yang sudah disiapkan.
- Berniat menyembelih dan membaca basmalah serta takbir.
- Arahkan alat penyembelihan pada leher hewan.
- Sembelihlah hewan hingga terputus tenggorokannya ,saluran makannya dan urat lehernya.
Selanjutnya tata cara penyembelihan hewan secara modern / mekanik, yakni sebagai berikut:
- Pastikan bahwa mesin pemotong masih berfungsi dengan baik.
- Siapkan hewan yang akan disembelih di tempat pemotongan.
- Operator mesin penyembelihan berniat menyembelih dan membaca basmalah serta takbir.
- Hidupkan mesin pemotongan.
Manfaat Penyembelihan Hewan
Apabila kita menyembelih hewan sesuai dengan ketentuan tata cara yang Islami, tentu saja akan mendatangkan manfaat, antaralain:
- Daging sembelihannya halal untuk dikonsumsi
- Kualitas daging hasil sembelihan menjadi lebih baik, sehat, dan layak dikonsumsi
- Warna daging hasil sembelihan memiliki penampilan yang cerah, dan nilai gizinya akan baik
- Kita peduli terhadap kesehatan jiwa dan raga kita, kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan
Akikah dalam Ajaran Islam
Akikah secara bahasa artinya memutus, melubangi, membelah atau memotong.
Akikah secara definisi adalah menyembelih kambing sebagai tanda syukur kepada Allah Swt. atas lahirnya anak (baik laki-laki maupun perempuan).
Dengan akikah, maka si anak dapat terbebas dari ketergadaian dan insya Allah akan menjadi syafaat pada hari akhir bagi kedua orang tuanya. Nabi saw. Bersabda:
yang artinya:
“Seorang anak itu tergadai dengan akikahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dicukur rambut kepalanya, dan diberi nama”. (H.R. Ibnu Majjah diriwayatkan dari Samurah).
Ketentuan Akikah
Ada beberapa ketentuan akikah yaitu:
- Hewan yang digunakan untuk akikah adalah kambing/domba yang sehat (tidak kurus, tidak cacat) serta sudah berumur 1 tahun lebih (sudah pernah berganti gigi).
- Orang yang diakikahi adalah anak yang baru lahir. Hal ini berdasarkan hadis yang menyatakan bahwa akikah itu dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak, namun bisa juga pada hari ke 14 ataupun 21.
- Orang yang melaksanakan akikah adalah orang tua dari anak tersebut.
- Jumlah hewan untuk akikah adalah 2 ekor kambing/domba untuk bayi laki-laki dan 1 ekor kambing/domba untuk bayi perempuan.
- Tata cara penyembelihan hewan akikah sesuai dengan ajaran Islam.
- Sebaiknya daging akikah diberikan dalam kondisi yang sudah dimasak terlebih dahulu.
Hikmah Pelaksanaan Akikah
Ketika kita melaksanakan akikah tentu saja ada banyak hikmahnya, yaitu:
- Merupakan upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah Swt.
- Merupakan bentuk syukur atas lahirnya anak.
- Merupakan tebusan bagi anak yang baru lahir, membebaskan dari ketergadaiannya dan akan menjadi syafaat pada hari akhir bagi kedua orang tuanya.
- Memperkuat tali silaturahim dengan memperkenalkan nasab anak.
Kurban dalam Ajaran Islam
Kurban berasal dari kata qarraba yang berarti dekat.
Dalam syariat Islam, yang dimaksud dengan kurban adalah ibadah dalam bentuk penyembelihan hewan tertentu atas dasar perintah Allah Swt. dengan tujuan mendekatkan diri kepada-Nya.
Kurban biasa disebut dengan al-Udhiyah bentuk jamak dari al-adhai.
Perintah untuk berkurban antara lain terdapat dalam firman Allah Swt. berikut ini:
yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”. (Q.S. Al Kautsar [108]: 1-3).
Hukum pelaksanaan kurban adalah muakkad (sangat dianjurkan) bagi orang yang mampu.
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
yang artinya:
“Barangsiapa yang memperoleh suatu kelapangan tetapi dia tidak berkurban, janganlah ia menghampiri tempat salat kami”. (H.R. Ahmad dari Abu Hurairah)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa orang yang sudah mampu untuk berkurban tetapi dia belum bisa melaksanakannya maka hukum bagi dia adalah makruh (tidak disukai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya).
Ketentuan Kurban
Dalam kurban tentu saja ada ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu:
- Orang yang berkurban adalah orang yang beragama Islam, memiliki akal, serta mampu menyediakan hewan kurban
- Jenis hewan kurban adalah sapi/unta/kerbau/kambing/domba
- Jumlah hewan dan orang yang berkurban telah sesuai
- Waktu penyembelihan kurban adalah setelah salat Idul Adha yakni tanggal 10 Zulhijah dan pada tiga hari tasyrik yaitu tanggal 11 ,12 dan 13 Zulhijah.
- Tempat yang disunahkan untuk menyembelih adalah lapangan
- Tata cara penyembelihan kurban sesuai dengan ajaran Islam
- Orang yang berkurban (ṣahibul kurban) disunahkan untuk menyembelih hewan kurbannya sendiri, tetapi bisa juga disembelihkan oleh orang lain
- Ketika menyembelih hewan kurban diusahakan membaca doa berikut ini:
- Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin dalam keadaan masih mentah, dan orang yang berkurban boleh mengambil daging kurban maksimal sepertiganya.
Nah berikut ini adalah ketentuan khusus untuk hewan kurban:
- sehat atau tidak menimbulkan bahaya
- lengkap organ tubuhnya, tanduknya tidak patah, matanya tidak buta, kakinya tidak pincang, telinganya tidak cacat, badannya tidak kurus
- telah cukup umur, yaitu:
- unta sudah berusia 5 tahun atau lebih
- sapi dan kerbau sudah berusia 2 tahun
- kambing sudah berusia 2 tahun
- domba sudah berusia 1 tahun atau telah berganti gigi
- Unta, sapi dan kerbau boleh untuk berkurban sebanyak 7 (tujuh) orang
- Kambing dan domba hanya untuk satu orang
Hikmah Pelaksanaan Kurban
Keutamaan ibadah kurban sesuai dengan hadis Rasulullah Saw adalah:
“Tidaklah anak cucu Adam mengerjakan suatu amalan yang lebih disenangi Allah Swt. pada hari kurban selain mengucurkan darah (penyembelihan hewan kurban). Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat kelak dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Adapun darah tersebut akan turun dari Allah pada suatu tempat sebelum turun ke bumi maka sucikanlah jiwa dengannya (berkurban)”. (H.R. Tirmidzi).
Selain itu masih banyak hikmah dari berkurban antaralain:
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
- Membentuk sikap patuh dan taat pada Allah.
- Melatih diri bersikap dermawan.
- Melatih diri lebih peduli kepada sesama.
- Menjauhkan dari sifat tamak, rakus egois dan sewenang-wenang.
Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:
Latihan Soal PAI Kelas 9 Bab 4 Kurikulum Merdeka
Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 4 Kurikulum Merdeka.
Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.
Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.
Baca Juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 5 Kurikulum Merdeka
gabisa comment, site pelit jir