Loading...
IPS Kelas 7 Kurikulum MerdekaKelas 7 Kurikulum MerdekaKurikulum MerdekaSMP Kurikulum Merdeka

Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 2 Rev 2023 Kurikulum Merdeka

IPS Kelas 7 Tema 2 Rev 2023

IPS Kelas 7 Tema 2 Rev 2023

Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal Edukasi.

Pada kesempatan sebelumnya, Admin telah membagikan Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 1 Rev 2023 : Kehidupan Sosial dan Kondisi Lingkungan Sekitar.

Pada materi kali ini akan membahas tentang Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 2 Rev 2023 : Keberagaman Lingkungan Sekitar.

Yuk mari disimak!

KURIKULUM MERDEKA

Rangkuman IPS Kelas 7 Tema 2 Rev 2023

Keberagaman Lingkungan Sekitar

 

Berkenalan dengan Alam

Tahu ga kalian, kalau umur bumi itu udah tuaaaa banget?

Umur bumi pada saat ini kurang lebih sudah 2,5 miliar tahun loh!

Nah ada tahapan zaman yang telah dilalui oleh bumi kita ini, yaitu:

  • zaman Arkaekum
  • zaman Paleozoikum
  • zaman Mesozoikum
  • zaman Neozoikum (dibagi dua zaman yaitu zaman Tersier dan zaman Kuarter)

Nah aktivitas kehidupan manusia itu ada pada zaman Kuarter ya!

Setelah bumi terbentuk dan dapat dihuni manusia, berbagai perubahan pada bumi masih terjadi, salah satunya adalah pemanasan global (global warming).

Pemanasan global terjadi akibat efek rumah kaca, polusi udara, polusi air, dan polusi tanah yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri.

Kita sebagai generasi penerus tentu saja harus mengurangi berbagai macam kegiatan yang dapat meningkatkan pemanasan global demi bumi yang lebih baik ya!

 

Perubahan Sosial dan Dinamika Sosial di Sekitar Tempat Tinggal

Kondisi masyarakat tentu akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Perubahan dalam kehidupan masyarakat berupa perubahan cara berpikir, perubahan perilaku, dan perubahan dalam alat-alat kehidupan.

Perubahan-perubahan tersebut diikuti oleh perkembangan teknologi dan pola hidup manusia yang semakin beragam.

Perubahan sosial mengakibatkan pergerakan manusia dan barang menjadi semakin cepat sehingga aktivitas kehidupan manusia pun menjadi semakin sibuk dan beragam.

Perubahan dalam kehidupan masyarakat disebut dinamika sosial.

Dinamika sosial diambil dari kata dinamis, yang artinya selalu berubah.

Dinamika sosial dalam masyarakat terjadi karena faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal:

  • bertambah dan berkurangnya penduduk suatu daerah
  • konflik sosial
  • revolusi

Faktor eksternal:

  • bencana alam
  • peperangan
  • interaksi dengan kebudayaan lain

Berikut ini adalah macam-macam dinamika sosial:

  • Difusi
  • Akulturasi
  • Asimilasi
  • Sosialisasi
  • Internalisasi

Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lainnya secara timbal balik.

Akulturasi adalah proses bercampurnya dua kebudayaan atau lebih yang berbeda tanpa menghilangkan unsur asli dari kebudayaan tersebut.

Asimilasi adalah proses pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli, sehingga membentuk kebudayaan baru.

Sosialisasi adalah proses seumur hidup di mana individu belajar dan menyerap nilai-nilai, norma, kebiasaan, serta cara berpikir dan bertindak agar dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat yang berfungsi.

Internaliasi adalah proses penanaman dan penghayatan nilai-nilai serta norma-norma sosial ke dalam kepribadian individu.

 

Pembentukan Karakteristik Budaya (Kebiasaan) Masyarakat Daerah

Kebudayaan memiliki konsep yang sangat luas.

Budaya terdiri atas semua ide, keyakinan, perilaku, dan produk umum, serta mendefinisikan cara hidup kelompok.

Budaya mencakup segala sesuatu yang diciptakan dan dimiliki manusia saat mereka berinteraksi bersama.

Budaya membentuk cara individu dalam memandang dunia.

Budaya sangat bervariasi di seluruh dunia.

Menghadapi budaya yang berbeda dapat mengakibatkan culture shock, yaitu kebingungan yang terjadi saat menghadapi situasi dan cara hidup yang tidak biasa.

 

Pembiasaan Diri untuk Melestarikan Lingkungan

Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama bahwa kita harus melestarikan lingkungan sekitar.

Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan sebagai pelajar untuk melestarikan lingkungan:

  • untuk melestarikan sumber daya udara:
    • tidak merokok
    • tidak membakar sampah
    • menanam pohon di sekolah dan di rumah
    • menggunakan transportasi umum ketika hendak bepergian
  • untuk melestarikan sumber daya air:
    • membuang sampah pada tempatnya
    • tidak sembarangan membuang pelarut, cat, dan produk pembersih yang mengandung bahan kimia beracun
    • menggunakan sabun atau detergen ramah lingkungan
  • untuk melestarikan sumber daya tanah:
    • menggunakan pupuk organik
    • melakukan bioremediasi
    • menggunakan barang-barang yang dapat di daur ulang
    • mengurangi penggunaan plastik

Tadi ada istilah bioremediasi ya?

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemar tanah menggunakan mikroorganisme (jamur atau bakteri).

Tujuannya yaitu mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang tidak beracun.

 

Pembiasaan Manusia Zaman Praaksara

Ada empat tahapan zaman praaksara, yakni:

  • Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana
  • Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut
  • Masa Bercocok Tanam
  • Masa Perundagian

Kita bahas lebih jauh sedikit yuk!

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

Masa ini berlangsung dari 50.000—10.000 tahun Sebelum Masehi (SM).

Manusia pada masa ini hidup berpindah-pindah dengan berkelompok.

Mereka menghuni gua-gua serta cerukan.

Kalau kalian bertanya, ngapain sih pindah-pindah?

Alasannya tidak lain tidak bukan karena ketersediaan makanan, memaksa mereka untuk terus berpindah-pindah.

Pada tahap berburu dan mengumpulkan makanan sederhana ini, penemuan api dan alat-alat sangatlah penting.

Pada masa ini, alat-alat yang terbuat dari batu, tulang, dan kayu masih bersifat kasar.

Berikut ini adalah macam-macam alat yang digunakan:

  • Alat-alat bantu inti (kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam)
  • Alat-alat serpih-bilah (seperti pisau, peraut, gurdi, dan mata panah)
  • Alat-alat dari tulang dan tanduk

Hasil-hasil kebudayaan tersebut secara arkeologis disebut dengan zaman Paleolitikum.

Pada zaman tersebut terdapat dua kebudayaan, yaitu Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.

Kebudayaan Pacitan menunjukkan alat-alat dari batu seperti kapak tanpa tangkai atau alat penetak (chopper).

Kebudayan Ngandong, didapatkan banyak sekali alat dari tulang selain kapak genggam dari batu dan dibentuk tajam untuk mengorek umbi-umbian.

Selain itu pada masa kebudayaan Ngandong, ada juga yang disebut flakes (alat-alat kecil) yang dibuat dari batu yang indah.

 

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

Masa ini berlangsung dari 10.000 hingga 5.000 tahun SM.

Nah pada masa tingkat lanjut ini, manusia sudah mulai ada yang menetap.

Tanda-tanda mereka sudah mulai menetap dan bercocok tanam sudah tampak untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang tidak menentu.

Mereka mulai menetap cukup lama di guagua (abris sous roche) dan cerukan di tepi pantai.

Mereka sudah mulai ada yang beternak dan menanam.

Namun, tradisi berpindah dan mengumpulkan makanan masih dominan dan menjadi aktivitas keseharian mereka.

Mereka yang tinggal di pantai meninggalkan jejak berupa sampah dapur seperti kulit kerang atau disebut kjokkenmoddinger.

Pada masa ini manusia sudah memasuki zaman Mesolitikum berdasarkan arkeologis.

Alat yang digunakan masih terbuat dari batu, tulang, tanduk, kulit kerang, dan bambu namun lebih halus daripada masa sebelumnya.

 

Masa Bercocok Tanam

Pada masa ini manusia sudah memasuki babakan sejarah Neolitikum berdasarkan arkeologis tahun 2000 SM.

Manusia mulai membuka lahan baru dengan cara memanfaatkan hutan dan semak dengan cara menebang dan membakarnya, kemudian mereka menanami lahan dengan cara sederhana.

Pada masa ini mulai ada pola-pola perkampungan dan manusia sudah hidup menetap secara berkelompok dengan beberapa keluarga.

Populasi manusia pun meningkat. Mereka mulai mengatur hidup dengan kegiatan-kegiatan di perkampungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan pembagian hasil secara adil.

Pola hunian yang menjadi perkampungan menumbuhkan rasa gotong royong di dalam diri setiap anggota hunian.

Mereka terbiasa menebang pohon, membakar semak belukar, menabur benih, memanen, membuat gerabah, tukar-menukar, berburu, dan menangkap ikan.

Mereka terbiasa bekerja sama dengan dipimpin oleh seorang pemimpin di perkampungan.

Mereka telah menciptakan komunikasi yang kemudian menjadi bahasa yang berkembang hingga saat ini.

Tradisi menghormati orang tua sebagai peran pemimpin telah ada sejak masa ini.

Alat-alat yang digunakan pada saat ini lebih maju, dimana alatnya sudah diasah, seperti beliung persegi, kapak lonjong, kapak batu, mata panah, dan mata tombak.

Alat-alat obsidian atau batu kecubung berkembang.

Gerabah juga mulai digunakan dengan teknik pembuatan yang sederhana.

Perhiasan juga sudah diciptakan seperti gelang dari batu dan kulit kerang.

Manusia pada zaman ini meninggalkan benda-benda, seperti menhir, dolmen, sarkofagus, kubur berundak, peti kubur batu, palung, lesung batu, dan patung-patung batu.

 

Masa Perundagian

Ahli sejarah memperkirakan masa Perundagian sebagai akhir masa Prasejarah atau Praaksara, yang diperkirakan pada 500 tahun SM.

Kata perundagian berasal dari kata dasar undagi, bahasa daerah Bali yang merujuk pada golongan masyarakat yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, seperti pembuatan gerabah, perhiasan kayu, sampan, dan batu.

Berdasarkan arkeologi, manusia telah memasuki zaman Logam.

Manusia pada zaman ini sudah tidak lagi berpindah.

Mereka lebih nyaman untuk menetap secara berkelompok dengan membangun perkampungan dan desa.

Mereka sudah terbiasa untuk mengatur kebutuhan sehari-hari (bertani dan beternak) dengan bergotong royong dan hasilnya dibagi rata.

Sistem pembagian kerja menjadi lebih ketat dan berkembang dimana aktivitas sehari-hari manusia ditentukan berdasarkan keterampilannya.

Kemampuan manusia dalam menghasilkan teknologi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masa sebelumnya.

Manusia sudah mengenal teknik pengecoran logam.

Emas dan tembaga termasuk logam yang sering dilebur karena titik leburnya tidak membutuhkan suhu tinggi.

Perhiasan-perhiasan mulai diciptakan beraneka ragam, seperti cincin, gelang, kalung, dan penutup lengan.

Manusia juga sudah ulung dalam berlayar.

Mereka mengarungi lautan luas untuk melakukan perdagangan.

Perahu bercadik berperan besar dalam melangsungkan hubungan-hubungan dengan daerah lain.

Perdagangan dilakukan dengan sistem barter atau tukar-menukar barang.

Barang-barang yang laku kala itu adalah nekara perunggu dan perhiasan dari logam dan manik-manik.

 

Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan.

Pada tahun 2015, masyarakat di semua negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan karena lahirnya Deklarasi Sustainable Development Goals (SDGs).

Pembangunan berkelanjutan memiliki karakteristik yang dapat membedakannya dengan pembangunan lain, yakni:

  • setiap tindakan harus memperkirakan dampak terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup;
  • mendorong perilaku manusia yang mendukung pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan;
  • menjunjung tinggi rasa tanggung jawab terhadap alam;
  • berperan aktif dalam menjaga alam ketika melakukan kegiatan sosial dan ekonominya;
  • peningkatan kualitas manusia agar manusia memiliki pengetahuan dan kemampuan yang berdaya saing untuk menguasai teknologi dan memanfaatkan alam secara eisien dan bertanggung jawab;
  • intervensi kebijakan dan fokus kegiatan saling memperhatikan keterkaitan antartujuan.

Berdasarkan hasil Deklarasi SDGs, terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang kemudian dikelompokkan menjadi 4 pilar.

Keempat pilar tersebut, yaitu:

  • Pilar pembangunan sosial yang fokus terhadap kesejahteraan masyarakat.
  • Pilar pembangunan ekonomi yang fokus pada peningkatan ekonomi yang ramah lingkungan, kolaborasi, dan inovasi.
  • Pilar pembangunan lingkungan meliputi lingkungan hidup di darat dan di air.
  • Pilar pembangunan tata kelola berhubungan dengan usaha menjaga perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.

 

Masalah Pokok Ekonomi

Dalam ekonomi, menentukan barang apa yang akan diproduksi merupakan masalah pokok.

Penentuan ini mencakup jenis, jumlah barang, dan waktu pelaksanaan proses produksi.

Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan, sehingga meminimalisir kerugian.

Setelah menentukan jenis barang yang akan diproduksi, produsen perlu mempertimbangkan sumber daya, teknik produksi, dan pihak yang akan memproduksi barang atau jasa tersebut.

Setelah barang produksi jadi, produsen akan melakukan segmentasi pasar untuk konsumen menengah ke bawah, konsumen menengah, atau konsumen menengah ke atas.

Produsen perlu mempertimbangkan jenis produk/jasa dan harga untuk menentukan segmen pasarnya.

 

Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah ini:

 

Latihan Soal IPS Kelas 7 Tema 2 Kurikulum Merdeka Rev 2023

 

Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 2 Kurikulum Merdeka Rev 2023.

Jangan lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kalian.

Selalu kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya ya.

Baca Juga: Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 3 Kurikulum Merdeka Rev 2023

 

3.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
error: Maaf Dilarang Copas Ya :)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x